Ketombe terdengar sepele tapi cukup mengganggu. ketombe bukanlah penyakit, tapi gejala. Dua jenis ketombe :
1. yang kering (berwarna keperakan dan putih)
2. yang lembab, warnanya kuning pucat dengan bau yang tak sedap.
Penyebab ketombe :
1. Internal
ketidakseimbangan hormon, kesehatan yang buruk, alergi hipersensitif, mengkonsumsi lemak berlebihan, nutrisi yang tidak tepat, pati gula
2. eksternal
Penggunaan semprot rambut yang berlebihan, pewarna rambut, keriting rambut, cuaca dingin, jarang keramas rambut, pembilas rambut, berlebihan junk food
Pengobatan homeopati dan ketombe :
Pengobatan homeopati terhadap ketombe bertujuan mengobati secara totalitas, jadi pengobatan homeopati berusaha mencari apa penyebab dari ketombe tersebut sehingga bila sudah sembuh dia tidak akan berulang kembali.
Beberapa yang umum digunakan obat homeopati untuk ketombe adalah :
Mezerium , Thuja occidentalis , Kali sulphuricum , Kali muriaticum , Sulphur , Psorinum , natrum muriaticum , Graphites , Sepia dan banyak lagi. Pemberian obatnya bergantung gejala dan penyebab yang pasien alami. Sebab itulah perlu adanya konsultasi terlebih dahulu dengan dokter homeopati.
Mezerium : Obat ini dibuat dari tanaman , yang tumbuh di Rusia , Skandinavia dan Asia , dengan berry merah cerah . Mezerium membantu kasus-kasus ketombe kronis yang memiliki scabs tebal yang sulit untuk menghapus , yang dapat meninggalkan bekas yang menyakitkan dan mungkin bekas luka .
Thuja occidentalis : Obat kuat ini membantu kasus resisten ketombe , di mana pasien memiliki rambut berminyak , gatal pada kulit kepala dan juga mungkin memiliki wajah berminyak , dengan atau tanpa jerawat atau jerawat . Pasien-pasien ini biasanya sensitif terhadap dingin . Satu mungkin perlu hanya beberapa dosis yang dipilih dalam potensi yang benar oleh dokter homeopati profesional terlatih .
Pengobatan homeopati aman dan sangat efektif untuk ketombe , dan sangat dianjurkan.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI