Mohon tunggu...
Tuti Alawiyah
Tuti Alawiyah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Halo semuanya selamat datang, terimakasih telah berkunjung ke profile kami!

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Peristiwa Bom Bali 2002

29 Juni 2021   00:34 Diperbarui: 29 Juni 2021   00:43 406
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Aksi teror atau terorisme seringkali terjadi di dunia, dimana pun dan kapan pun dapat terjadi tak terkecuali Indonesia. Bentuk teror tersebut bermacam-macam rupanya seperti ancaman, pembunuhan, penganiayaan, pengeboman, dan lain sebagainya. Peristiwa Bom di Bali ini merupakan yang layak digolongkan sebagai kejahatan terbesar di Indonesia dari serangkaian teror yang ada. 

Tragedi tersebut merupakan sebuah bukti nyata bahwa teror merupakan aksi yang sangat keji yang tidak memperdulikan masyarakat sekiar, serta sungguh-sungguh mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan. Manusia yang tidak tahu-menahu akan maksud, misi atau tujuan pembuat teror telah menjadi korban tak berdosa Dampaknya pun sangat beragam, antara lain menimbulkan rasa kepanikan, takut, kekhawatiran bahkan kematian.

Bom terdahsyat yang dilakukan di Indonesia terjadi pada tahun 2002. Bom tersebut mengakibatkan banyak korban jiwa dan hancurnya bangunan-bangunan, yaitu sebanyak 202 korban jiwa meninggal dan 209 orang luka-luka. Pengeboman Bali tahun 2002 merupakan sebuah rangkaian dari tiga peristiwa pengeboman yang terjadi pada malam hari tanggal 12 Oktober 2002. 

Dua ledakan yang pertama itu terjadi di Paddy's Pub dan Sari Club di Jalan Legian, Kuta, Bali. Paddy's Irish Pub merupakan salah satu dari sederetan klub malam di Jalan Legian, Kuta, salah satu destinasi paling terkenal di Bali. 

Hampir setiap malamnya klub ini sangat ramai dikunjungi wisatawan. Kemudian ledakan yang terakhir terjadi di dekat Kantor Konsulat Amerika Serikat, walaupun sebenarnya jaraknya agak berjauhan, Jalan Hayam Wuruk 188, Denpasar.

Para pelaku pengeboman yang keji di Bali tersebut merupakan warga negara Indonesia, yaitu kelompok Jamaah Islamiyah (JI). Jamaah Islamiyah (JI) ini didirikan di Malaysia pada tanggal 1 Januari 1993 oleh ulama Islam Indonesia yaitu Abdullah Sungkar dan Abu Bakar Ba'asyir, JI tersebut adalah kelompok jihad yang terinspirasi oleh ideologi atau pikiran yang sama dengan al-Qaeda. Kelompok JI ini merupakan organisasi yang anti-Barat.

Kenapa Bali yang menjadi sasaran para terorisme ? kita ketahui bahwa Bali dipilih sebagai lokasi target karena lemahnya tingkat keamanan dan merupakan tujuan utama para wisatawan asing. Selain itu, didukung oleh sebuah pertimbangan bahwa sedikit kemungkinan umat Muslim menjadi korban pengeboman dikarenakan populasi di Bali didominasi oleh umat Hindu. Dari dua lokasi kejadian tersebut, Sari Club dan Paddy's Pub di Bali dijadikan sebagai target karena dianggap sebagai tempat yang sangat tidak mencerminkan nilai-nilai Islam.

Dampak Bom Bali 2002

Peristiwa serangan Bom Bali tahun 2002 banyak merenggut ratusan korban jiwa dari beberapa negara di dunia. Korban meninggal dengan jumlah terbesar merupakan warga dari negara Australia. Tragedi tesebut memberikan dampak yang sangat besar dalam waktu yang cukup lama dan berkelanjutan pada kehidupan ekonomi masyarakat Bali baik ekonomi daerah maupun nasional. 

Dampak tragedi tidak hanya terasa dalam bidang ekonomi saja, tetapi juga dalam bidang kesehatan, baik fisik maupun emosionalnya. Indonesia mengalami masalah serius terkait dengan keamanan negara disebabkan latar belakang peristiwa  bom Bali. Kehidupan masyarakat Bali dari segi ekonomi juga mengalami dampak peristiwa bom Bali. 

Pendapatan dari sektor pariwisata menurun, hal ini berdampak pada tingkat pengangguran di Bali, karena ketika jumlah pengunjung yang datang berkurang maka hal tersebut membuat masyarakat Bali yang penghasilannya bergantung pada sektor pariwisata kehilangan pekerjaannya dan juga ekonomi warga yang mengalami akibat langsung dari aksi pengeboman tersebut. Kemudian dampak peristiwa bom Bali juga mempengaruhi para warga dan korban dengan trauma mendalam. 

Sebagian penduduk pun menjadi merasa tidak lagi aman untuk tetap tinggal di Bali dan menjadi curiga terhadap orang asing karena kenyamanan hidupnya telah terampas dengan adanya teror bom. Selama hampir tiga tahun setelah terjadinya bom Bali tahun 2002, tidak terlihat adanya perbaikan dalam perekonomian Bali.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun