Mohon tunggu...
Angga Bhakti Kusuma
Angga Bhakti Kusuma Mohon Tunggu... Tutor - Praktisi Koperasi, Konsultan Koperasi dan UMKM, Trainer Perkoperasian

Merupakan Seorang Praktisi Koperasi, Konsultan Koperasi dan UMKM, Trainer Perkoperasian. Memiliki pengalaman selama 15 Tahun berkecimpung di Dunia Perkoperasian

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pemerataan Ekonomi dan Pembangunan IKN

25 Desember 2023   11:37 Diperbarui: 26 Desember 2023   08:34 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG


Akhir-akhir ini sedang hangat dibahas di berbagai media baik media online maupun media offline tentang Pembangunan IKN sebagai simbol dari pemerataan ekonomi. Hal ini semakin mencuat setelah issue ini menjadi issue yang dibawa oleh para Kontestan Pemilihan presiden dalam pemilu 2024 ini. Dimana masing-masing calon sudah menunjukkan mengenai posisinya terhadap pembangunan IKN, yaitu Pasangan Anies & Gus Imin mengatakan bahwa Anggaran 466 T bisa digunakan untuk pembangunan 40 Kota yang sudah eksisting dibangun setara Jakarta, dan anggaranya juga bisa digunakan untuk pembangunan pemerataan pendidikan dan kesehatan. Sedangkan Pasangan Prabowo- Gibran terang-terang ingin melanjutkan pembangunan IKN dengan dalih bahwa IKN adalah Simbol pemerataan pembangunan yang tidak lagi Jawa Sentris tetapi Indonesia sentris. Dan terakhir pasangan Ganjar - Mahfud MD juga mengatakan IKN harus dilanjutkan tetapi dengan perbaikan dibeberapa sisi. Tentunya ini menjadi hal yang menarik, IKN dibangun untuk menggantikan DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara karena Jakarta dianggap sudah tidak mampu menanggung beban yang besar dalam hal kemacetan, banjir dan beberapa hal lainnya.  Pembangunan IKN selain memerlukan anggaran yang sangat besar, dalam pembangunan ini 70% lahannya menggunakan kawasan Hijau yaitu sebesar 256 ribu hektare kawasan hutan. 

Menurut Pandangan saya jika memang tujuannya ingin melakukan pemerataan pembangunan dan ekonomi, kenapa harus membangun simbol dari pemerataan itu? dimana IKN pada dasarnya akan dinikmati oleh para Pejabat negara baik Presiden, Wakil Presiden, Anggota DPR, Para Menteri dan Aparatur sipil negara lainnya, karena ini membangun kota dari 0 bukan membangun kota yang ada menjadi sebuah Ibu Kota. Menurut Logika saya seharusnya jika memang tujuannya adalah pemerataan Posisi Pasangan Anies - Gus Imin lebih masuk akal dengan mengedepankan pembangunan 40 Kota Eksisting yang sudah ada di beberapa provinsi yang potensial untuk benar-benar mewujudkan lahirnya pemerataan pembangunan. Karena dengan anggaran yang sama bila digunakan hanya membangun 1 kota sebagai simbol saja itu belum mampu mewujudkan hadirnya pemerataan tetapi bila anggaran itu dipergunakan untuk membangun kota-kota yang sudah ada tentunya didalamnya dilakukan juga pembangunan sekolah, puskesmas dan transportasi publik di 40 kota yang memiliki potensi maka pemerataan itu terwujud dan dirasakan tidak hanya oleh segelintir orang tapi juga oleh banyak masyarakat. Apalagi 40 kota yang akan dibangun fasilitasnya setara Jakarta ini diharapkan akan memantik pembangunan di kota-kota sekitarnya tentunya pemerataan ekonomi akan hadir dengan sendirinya, tidak sekedar simbol. Apalagi saya melihat pasangan Amin ini melengkapi Visi Indonesia Adil Makmur untuk semua dengan 8 sayap kemajuan , dimana ini merupakan strategi pembangunan berbasis pendekatan wilayah, dimana pembangunan dilakukan berbasis kebutuhan dan masalah yang dihadapi wilayah-wilayah. Berikut adalah rincian 8 saya kemajuan yang diprogramkan oleh paslon 1 pasangan Anies dan Gus Imin :

Sumatera sebagai Jembatan Menuju Komunitas Global

Ada 16 Langkah untuk mewujudkannya yaitu :

  • Peningkatan kualitas dan stabilitas  harga jual, serta industrialisasi karet  dan sawit
  • Membangun jaringan transportasi lintas Sumatra yang terhubung  dengan Jawa melalui penguatan  peran  jalan tol, jalur kereta api, dan penyeberangan Selat Sunda
  • Peningkatan panjang dan kualitas  jalan nasional, provinsi, kabupaten  serta desa, untuk memastikan  potensi  ekonomi di Sumatra  termanfaatkan dengan baik
  • Menjadikan Kuala Tanjung sebagai  simpul internasional di wilayah  Indonesia Bagian Barat
  • Penguatan industri/ekonomi maritim  di sekitar Selat Malaka dan  mewujudkan konektivitas  Sumatra- Jawa-ASEAN
  • Menyederhanakan dan  memudahkan  proses legalitas tanah ulayat/tanah adat
  • Pengembangan KEK Sumatra sebagai pusat produksi berstandar global yang ramah lingkungan
  • Pencegahan kebakaran hutan secara  masif dan sistematis, untuk menghindari gangguan ekonomi dan kesehatan rakyat
  • Kepastian kedaulatan dan keamanan nasional Indonesia di wilayah Natuna, termasuk dari aktivitas pencurian ikan dan penyelundupan.
  • Kepastian peningkatan pemanfaatan migas, batubara, dan sumber daya mineral lainnya
  • Percepatan eksplorasi dan eksploitasi panas bumi, melalui insentif fiskal dan non fiskal
  • Mengembangkan industri pariwisata dan industri halal memanfaatkan potensi budaya,  keindahan alam dan kreativitas, dengan melibatkan UMKM lokal
  • Apresiasi, pelestarian, dan pengembangan budaya Sumatra  agar semakin menasional dan mendunia
  • Meningkatkan produktivitas dan ketahanan pertanian dan perikanan berkelanjutan dengan implementasi penerapan teknologi yang berbasis komoditas unggulan meliputi kakao, kelapa, kelapa sawit, karet, kopi, lada, pala, tebu, emas, timah, minyak bumi, gas bumi, batubara, perikanan tangkap, dan perikanan budidaya
  • Meningkatkan kualitas manusia  khususnya peningkatan akses layanan kesehatan dan pendidikan termasuk keselarasan pendidikan dan potensi lokal
  • Perluasan pemanfaatan sumber daya maritim melalui pengembangan ekonomi biru untuk meningkatkan kemajuan dan pemerataan ekonomi khususnya pada wilayah kepulauan

Jawa sebagai Fondasi Ekonomi yang berkelanjutan

Ada 12 Strategi dalam mewujudkan Pulau Jawa sebagai Fondasi Ekonomi yang Berkelanjutan yaitu :

  • Jabodetabek menjadi pusat ekonomi dan bisnis berkelanjutan dan berskala global yang ditunjang dengan kemudahan berinvestasi,kelancaran mobilitas orang dan barang, kesiapan menghadapi banjir dan penurunan muka air tanah, serta pemenuhan infrastruktur dasar bagi warga,termasuk jaringan telekomunikasi dan informasi digital
  • Kawasan metropolitan menjadi pusat pemerataan ekonomi berkelanjutanyang ditunjang dengan pemenuhan infrastruktur dasar, termasuk jaringan telekomunikasi dan informasi digital bagi warga, penyediaan hunian terjangkau di pusat kota, perbaikan kualitas lingkungan hidup, dan pengembangan sektor usaha unggulan, seperti pariwisata, perdagangan, industri inovasi kreatif dan teknologi, serta industri pengolahan
  • Wilayah sentra industri dengan komoditas unggulannya bangkit menjadi motor pertumbuhan dan penciptaan lapangan kerja yang ditunjang oleh keterhubungan dengan pelabuhan dan pasar melalui angkutan barang multimoda yang efektif dan efisien serta penambahan sarana dan prasarana logistik yang memadai,seperti dry port dan pergudangan
  • Kota-kota lain di pulau Jawa menjadi pusat kegiatan yang menjembatani perkotaan metropolitan dan pedesaan dengan ditunjang penyediaan hunian terjangkau di pusat kota, pendidikan vokasi dan pendidikan tinggi, sistem transportasi umum yang mudah dan murah, pemenuhan infrastruktur dasar, termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan, serta pembangunan ruang publik
  • Kawasan pedesaan menjadi pusat pangan, pariwisata, kebudayaan, dan sumber kekayaan alam yang ditunjang dengan pemenuhan layanan infrastruktur dasar, termasuk fasilitas pendidikan dan kesehatan bagi warga, meningkatnya dukungan bagi Pemerintah Desa serta bantuan bagi petani dan nelayan serta tersedianya infrastruktur penghubung antarwilayah
  • Kawasan Pesisir Utara dan Selatan menjadi pusat pariwisata, industri perikanan, dan sumber kekayaan alam yang ditunjang dengan pembangunan infrastruktur, penyiapan ekosistem alam, dan kapasitas adaptasi masyarakat untuk mitigasi bencana pesisir serta pemenuhan layanan infrastruktur dasar dan infrastruktur penghubung dengan kota
  • Transisi energi dipercepat melalui pengembangan sumber terbarukan sesuai dengan potensi lokal dari setiap daerah, seperti eksplorasi geothermal, PLTS, dan PLTA, pemensiunan dini PLTU, serta pengembangan sistem ketenagalistrikan
  • Ekosistem Daerah Aliran Sungai (DAS) strategis dipulihkan sebagai sumber air baku untuk air minum dan pondasi ketahanan air di Pulau Jawa, meliputi DAS Citarum, Cisadane, Ciliwung, Brantas, dan Bengawan Solo
  • Pelabuhan Patimban memiliki fasilitas lengkap dan terintegrasi secara fisik dengan angkutan barang multimoda yang efisien dan secara data dan informasi dengan National Logistics Ecosystems
  • Bandara Kertajati menjadi sentra perawatan dan perbaikan pesawat serta pusat pengembangan dan riset industri teknologi tinggi yang terhubung dengan akses logistik multimoda
  • Tol Transjawa dituntaskan pembangunannya hingga Banyuwangi, pembangunan jalan arteri sebagai akses tol, dan penyesuaian tarif bagi kendaraan logistik
  • Percepatan eksplorasi dan eksploitasi panas bumi, melalui insentif fiskal dan non fiskal

Bali dan Nusa Tenggara sebagai Gerbang Pariwisata, Gapura Keberagaman, Pagar Kebudayaan

Ada 8 langkah untuk mewujudkan hal tersebut yaitu :

  • Menduniakan pariwisata Bali dan Nusa Tenggara dengan menggerakkan ekonomi lokal serta memperhatikan kelestarian lingkungan, keanekaragaman hayati dan pemajuan kebudayaan daerah
  • Antar Pulau terhubung:
    a. Penambahan dan pembaruan kapalpenumpang dan kapal perintis
    b. Dukungan subsidi ongkos transportasi air agar lebih terjangkau
    c. Revitalisasi pelabuhan, diantaranya Pelabuhan Benoa, Lembar, Kupang, Celukan Bawang, Bima dan Labuan Bajo
  • Menjadikan Bali dan Nusa Tenggara sebagai teladan baik kerukunan dalam keberagaman dengan kehidupan masyarakat yang berdampingan dari ragam latar belakang
  • Peningkatan potensi lumbung pangan:
    a. Kepastian ketersediaan pupuk murah dan bibit bermutu
    b. Perbaikan dan pembaruan sistem irigasi
    c. Kepastian pembelian hasil panen
  • Pengentasan Kemiskinan Ekstrem khususnya di wilayah Nusa Tenggara
  • Kepastian bagi seluruh kota dan desa tersedia air bersih dan sanitasi, bahan pokok terjangkau, angkutan umum murah tersedia, teraliri listrik serta terhubung internet
  • Percepatan eksplorasi dan eksploitasi panas bumi, melalui insentif fiskal dan non fiskal
  • Fasilitas pendidikan dan pelayanan kesehatan berkualitas mudah diakses:
    a. Layanan kesehatan di setiap desa, berisi dokter, perawat, bidan dan ambulans
    b. Perbaikan gedung sekolah, akses ke sekolah ( jalan dan angkutan) serta kehadiran guru di kelas
    c. Pendidikan yang selaras dengan potensi lokal

Kalimantan sebagai Tonggak Ekonomi Hijau, Beranda Indonesia yang Maju & Asri

Ada 9 langkah yang akan dilakukan untuk mewujudkannya yaitu :

  • Menjadikan Kalimantan contoh dunia dalam penerapan ekonomi hijau termasuk melalui insentif bagi yang jaga hutan, reforestasi, dan lainnya
  • Menjadikan Kalimantan Lumbung Energi Terbarukan melalui pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan, pemanfaatan sawit untuk PLTBm (biomassa), pengembangan PLTS, dan program lainnya
  • Memastikan bagi seluruh kota dan desa teraliri listrik, terhubung internet, tersedia air bersih dan sanitasi, bahan pokok terjangkau, fasilitas kesehatan dan pendidikan dekat, termasuk pada daerah perbatasan
  • Melibatkan masyarakat lokal dalam tiap tahap pembangunan dan menguatkan pengakuan hak ulayat masyarakat adat
  • Memastikan hak masyarakat lokal dalam pengelolaan SDA (misalnya: pertambangan, perkebunan)
  • Mencetak lapangan kerja dengan membangun pabrik industri padat karya (contoh: tekstil, furnitur), pabrik inovasi tinggi (misalnya: petrokimia, bioteknologi), dan pabrik industrialisasi komoditas unggulan (termasuk kelapa sawit, kakao, hasil hutan) yang berjalan dengan prinsip ESG
  • Mewujudkan pembangunan infrastruktur kereta yang mengalungi Kalimantan, dengan penahapan yang optimal
  • Memastikan transportasi udara, darat, dan air (sungai dan laut) yang terjangkau dan saling terhubung
  • Memastikan perbaikan kerusakan lingkungan, utamanya deforestasi, pencemaran limbah tambang/  industri, kebakaran hutan, dan pengelolaan lahan gambut

Sulawesi, Mewujudkan Kemakmuran di Timur

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun