Di sebuah gurun, ada seekor unta tampak kelelahan dan susah payah berjalan. Bila dilihat lebih dekat, di punggung unta tersebut ada lalat yang menempel.
Unta perlu tenaga ekstra untuk melewati gurun pasir itu. Sementara si lalat yang menempel tidak kelelahan sedikitpun karena tidak mengeluarkan tenaga.
Kemudian, si lalat berkata bermaksud mengejek unta.
"Pak unta, terimakasih ya. Kamu telah membawa aku kemari dengan susah payah. Sampai ketemu lagi!"
Setelah melihat lalat itu sejenak, sang unta berkata:Â
"Saat kamu menempel di badanku, aku sama sekali tidak tahu. Maka, kamu pergi dari sini juga tidak perlu memberitahu diriku. Di mataku kamu sama sekali tidak berbobot. Memangnya kamu siapa?"
===========================
Pelajaran apakah  yang bisa kita ambil dari sepenggal kisah di atas?
Ya, lalat tidak benar-benar melihat dirinya.
Karena itu  Jangan biarkan penilaian orang lain menentukan harga diri Anda!
Dalam kehidupan berat ringannya seseorang, berharga atau hinanya seseorang, baik  atau buruknya individu, bukan hanya diri sendiri yang menentukan patokannya. Hal tersebut tidak ditentukan oleh  diri sendiri.Â
Seperti kisah unta dan lalat, ini memperingatkan  kita untuk tetap tenang dan rendah hati, serta berhenti terlalu khawatir tentang segala hal yang terjadi. Jangan pula sampai terjebak dalam dalam pikiran yang merugikan.
Kita perlu menyadari bahwa hidup di dunia ini singkat dengan tiap detik yang berharga. Karena itu kita harus memanfaatkannya sebaik mungkin dengan menciptakan hari - hari penuh makna, membuat hari - hari menjadi bahagia dan  sejahtera.
Marilah kita menjalani hidup dengan kesadaran akan diri sendiri dan kesederhanaan. Jadikanlah kebahagiaan, kesejahteraan dan kebermaknaan menjadi tujuan kita. Dalam menjalani perjalanan hidup ini, belajarlah dari lalat yang menumpang unta, untuk mengenali  nilai diri, menghargai orang lain, dan menjadikan setiap langkah kita sebagai pijakan menuju hidup yang bahagia dan penuh makna.
Referensi; Motivasi Ary Ginanjar at instagram @ary.ginanjar
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H