Puasa Ramadan dan shalat tarawih adalah satu paket yang tidak terpisahkan karena keduanya saling melengkapi. Sebabitulah salah satunya berhukum wajib sedangkan satunya lagi berhukum sunnah. Karena wajib dan sunnah menyempurnakan satu sama lain.
Ada hadist Rasulullah yang menyatakan bahwa siapa yang puasa dengan penuh iman dan ikhlas akan dihapuskan dosa yang telah lalu, ternyata ditemukan juga hadist yang kalimatnya nyaris sama, hanya saja puasa diganti dengan shalat tarawih.
"Man shama romadhana iimaanan waahtisaban ghufiro lahu maa taqoddama mindzambihi"
Siapa yang puasa di bulan Ramadan dengan iman dan mengharap, maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni.
"Man qaama romadhana iimaanan waahtisaban ghufiro lahu maa taqoddama mindzambihi"
Siapa yang shalat (tarawih) di bulan Ramadan dengan iman dan mengharap, maka dosa-dosanya yang telah lalu diampuni.
_(Keduanya Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)_
Begitu pula hikmah Hikmah yang terkandung dalam puasa Ramadan dan shalat tarawih juga satu paket yang tidak terpisahkan. Karena pada puasa kita diajarkan bersabar. Sedangkan pada shalat tarawih kita diajarkan bersyukur.
Pertanyaannya, Manakah yang lebih bagus di antara sabar atau syukur? Keduanya sama dan seimbang, mari kita perhatikan ketika Nabi Ayyub dipuji karena sabarnya sebagai hamba terbaik, dan Nabi Daud serta Nabi Sulaiman dipuji karena syukurnya sebagai hamba terbaik juga.
Â
ni'mal 'abd; innahuu awwaab (Surat Shad, ayat 30)
Dialah (Daud dan Sulaiman) sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-nya).
Â
ni'mal 'abd; innahuuu awwaab (Surat Shad, ayat 44)
Dialah (Ayyub) sebaik-baik hamba. Sesungguhnya dia amat taat (kepada Tuhan-nya).
Sering kita mendengar kisahnya, Nabi Ayyub merupakan teladan dalam bersabar terhadap kekurangan harta, sakit, dan lapar. Sebaliknya Nabi Daud serta Nabi Sulaiman merupakan teladan dalam bersyukur terhadap keadaan yang cukup harta dan sehat.
Keadaan yang demikianlah  yang kita alami ketika di bulan Ramadhan, bukan begitu?
Pada siang hari kita bersabar menahan lapar dan haus. Saat tiba waktu  Magrib tiba kita diperbolehkan makan dan minum sehingga tubuh ini kembali kuat dan bugar. Maka kita berlekas menuju shalat tarawih sebagai wujud syukur karena nikmat ini.
Alangkah indahnya bukan bulan  Ramadan ini, bulan ketika siangnya penuh dengan sabar dan malamnya penuh dengan syukur.
Dan diantara keutamaan  puasa di bulan ramadan dan beribadah di malam harinya adalah dapat menghapus semua dosa. Seperti dijelaskan dalam hadits berikut ini;
Syahru romadhana syahrun kataballahu 'alaikum shiya mahu, wasanantu lakum qiya mahu, faman shamahu waqa mahu iimnaw wahtisaban khoroja min dzunubihi kayawmi waladathu ummuhu.
Artinya: "Bulan Ramadan adalah bulan yang Allah telah wajibkan atasmu berpuasa, dan aku mensyariatkan bagimu ibadah pada malam harinya. Maka barang siapa yang berpuasa dalam bulan Ramadan dan beribadah di malam harinya karena iman dan mengharap ridho Allah, maka dihapuslah semua dosa-dosanya sebagaimana seorang bayi yang baru keluar dari perut ibunya." (HR. Ibnu Majah dan Al-Baihaqi).
#catatan Ramadan 1444H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H