Orang yang berpuasa pada tingkatan ini akan merasa batal ketika dalam hati dan pikirannya muncul hal-hal duniawi, kecuali yang mendorongnya lebih dekat kepada Allah Swt.
Manusia pada tingkatan puasa sangat istimewa mampu mengendalikan qalbu dari dorongan nafsu dan pikiran duniawi. Qalbu serta pikirannya hanya tertuju kepada Allah.
Melalui klasifikasi tiga tingkatan puasa ini Imam Al-Ghazali ingin mengajak umat islam untuk mencapai sesuatu yang lebih di bulan Ramadan, agar puasa berkembang menjadi praktik spiritual yang melampaui rasa lapar, haus, dan kelelahan. Sehingga setiap tahun dalam Ramadan kita dapat menapaki tangga yang lebih tinggi dalam kualitas berpuasa. Karena itu, Beliau menawarkan jalan bagi mereka yang ingin memperdalam arti Ramadan, dengan cara disiplin dalam shiyam dan qiyam dalam ibadah mereka.
 #Catatan 5 Ramadan 1444H
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H