Rabu (8/2/2023), setelah pelaksanaan pembiasaan shalat Duha, sebelum memulai pembelajaran dua anak yang telah disepakati pada hari sebelumnya pun tampil bercerita. Ada yang masih sambil sesekali membaca teks dan ada juga yang sudah mampu bercerita tanpa teks.
"Saya bawa kertas ya bu, soalnya tidak hafal", Ujar Rafael.
"Oke, baiklah". Â Jawabku tersenyum.
Sementara Ghifari berkata, Saya sudah hafal bu, jadi gak perlu bawa buku."
"Sip , ujarku sembari mengacungkan jempol.
Tiap anak, memang mempunyai kemampuan masing-masing bukan?
Disinilah penerapan diferensiasi pembelajaran dilakukan.
Dan ternyata praktik baik literasi ini mampu memberikan dampak positif bagi kepercayaan diri siswa saat berbicara di depan teman-temannya. Â Perlahan, kepercayaan diri mereka mulai terbangun, ekspresi dan kreatifitas dalam bercerita pun muncul dengan baik. Dan tanpa disadari mereka juga belajar mengembangkan kemampuan berkomunikasi, melalui penguasaan tata bahasa yang mereka terapkan serta gaya mereka dalam bercerita.
Dengan kemampuannya masing-masing Rafael dan Ghifari mampu membuat teman-temannya terpukau dan terhibur setelah mendengar cerita mereka. Tepuk tangan meriahpun diberikan sebagai tanda apresiasi bagi keduanya.