Mohon tunggu...
Tuti Alawiyah RA
Tuti Alawiyah RA Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi, Penulis, Pemimpi

Kategori menulis: Fiksiana, Lyfe, dan Olahraga IG @tara.alawiyahra_

Selanjutnya

Tutup

Tradisi Pilihan

Nostalgia Masa Kecil di Bulan Ramadhan: Serba-Serbi Tingkah Laku Saat Kecil

2 April 2023   20:50 Diperbarui: 2 April 2023   21:18 822
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Keempat, momen ketika taraweh. Saat kecil jarang sekali saya bisa menamatkan salat taraweh yang total jumlahnya 23 rakaat itu. Saya paling kuat hanya 4-6 rakaat saja, selebihnya saya berdiam diri atau bermain dengan teman. Lalu, saat waktunya salat witir, barulah saya bersama teman-teman juga melanjutkan salat. Atau pernah ada pada satu momen, ketika saya malah ketiduran dan membuat repot orang tua saya, yang memindahkan saya dari masjid ke rumah.

Kelima, momen tanda tangan kegiatan Ramadhan ke imam, seperti kegiatan salat taraweh. Ketika teman-teman saya melakukan hal tersebut di masjid, maka berbeda dengan saya. Saya melakukan hal tersebut di rumah, sebab ayah saya lah imam di masjidnya, hehehe.

Keenam, momen pertama kali puasa full satu bulan yaitu saat saya kelas 4 SD dan ketika berhasil puasa full, saya diberi hadiah berupa HP, yang mana lucunya, uang membeli HP tersebut hasil dari THR yang saya dapatkan dari orang tua dan sanak saudara, bukan murni pemberian/uang dari orang tua saya. Tetapi walau begitu, saat itu saya merasa senang tak tertolong.

Terdapat momen juga saat kecil, ketika saya berpuasa tersebut, sebenarnya tidak benar-benar puasa, karena di siang hari hampir setiap beberapa jam saya ke kamar mandi dan membasuh muka sampai basah dengan tujuan untuk menyegarkan badan sekaligus meminum tetesan air yang merambas di muka, hahaha.

Itulah cerita nostalgia masa kecil saya saat bulan Ramadhan. Momen-momen tersebut tentunya tidak akan terasa bermakna saat itu, namun ketika dewasa barulah terasa bahkan dirindukan.

Pesan untuk adik-adik saya yang mungkin sempat membaca tulisan ini, cobalah buat momen sebaik-baiknya dan seindah-indahnya agar kelak dewasa nanti kita bisa tertawa mengingat bahkan menceritan momen tersebut.

Sekian tulisan ini semoga terdapat manfaat yang bisa diambil.

Semangat dan selamat menunaikan ibadah puasa Ramadhan!

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Tradisi Selengkapnya
Lihat Tradisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun