Banyak puisi dan kutipan di dalam novel ini yang mana tentunya menggambarkan kepiawaian penulis dalam merangkai kata, seperti kutipan berikut ini:
“Hidup ini memang dipenuhi orang-orang yang kita inginkan, tetapi tak menginginkan kita dan sebaliknya.”
“Seorang ayah tak boleh menyerah demi anaknya.”
“Konon, hari paling penting dalam hidup manusia adalah hari saat manusia itu tahu untuk apa dia dilahirkan. Sekarang Sabari tahu bahwa dia dilahirkan untuk menjadi seorang ayah, seorang ayah bagi Zorro.”
Alasan kenapa novel ini diberi judul ayah akan terjawab seiring berjalannya beberapa kisah. Tokoh ayah di sini digambarkan bukan yang hanya selalu berkorban tetapi yang mampu menjadi sahabat dan inspirasi bagi anaknya. Rasa sayang ayah tak kalah dengan sayangnya seorang ibu, dan ayah adalah pemimpin bagi anak-anaknya.
Pelajaran penting dalam novel ini adalah tentang cinta, perjuangan, kasih sayang, kesabaran dan kesetiaan yang begitu jujur dan murni yang patut bisa diteladani oleh pembaca khususnya dalam membangun hubungan antara orang tua dengan anak.
Walau memiliki jumlah halaman yang cukup tebal, novel ini dapat dinikmati oleh berbagai kalangan. Novel ini unik sekaligus asik, konfliknya sangat kuat, dan pembaca dibuat berkelana di berbagai tempat di Pulau Sumatra. Rating yang saya berikan yaitu 9/10, sangat rekomendasi sekali untuk dibaca.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H