Metode pengajaran dalam paham idealisme  harus dapat mendorong peserta didik untuk memperluas wawasan dan pengetahuannya, melatih kemampuan merefleksi diri sendiri, sehingga mampu mengambil keputusan mengenai moral, memiliki kemampuan menggunakan logika, memberikan kesempatan menggunakan pemahaman dan pemikirannya untuk memecahkan permasalahan yang terjadi di sekitarnya, sehingga peserta menjadi tertarik belajar.
Filsafat idealisme juga sangat mementingkan sebuah pendekatan (approach). Anak didik harus mendapatkan pendekatan secara khusus. Guru wajib memberikan perhatiannya pada setiap peserta didik di kelasnya, dan guru hendaknya mampu melihat pemikiran terdalam peserta didiknya, sehingga perlu bagi guru dan peserta didik untuk kumpul bersama. Intinya, guru harus memahami peserta didik yang ia didik di kelasnya.
Peserta didik merupakan pribadi individual sebagai makhluk spiritual. Bagi para penganut paham idealisme, apa yang mereka lakukan dan pikirkan merupakan bentuk pernyataan dari keyakinannya. Model pemikiran filsafat idealisme ini sangat mudah digunakan dalam sistem pengajaran di kelas. Guru yang menggunakan paham idealisme memiliki keyakinan bahwa spiritual adalah kenyataan, dan melihat peserta didik sebagai individu yang memiliki potensi untuk mengembangkan diri baik kognitifnya maupun moral spiritualnya, sehingga fungsi pendidikan bagi peserta didik adalah untuk mengembangkan kearah moralitas dan kepribadian yang sempurna.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H