Mohon tunggu...
Heri Kusumaningsih
Heri Kusumaningsih Mohon Tunggu... Guru - Guru IPA SMP Negeri 2 Singaraja

Sedang menjalani proses belajar sebagai bekal masa depan

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Tujuan Inspirasional, Preskriptif, dan Investigatif Filsafat Pendidikan

24 Oktober 2023   09:19 Diperbarui: 24 Oktober 2023   10:12 236
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Secara sederhana, filsafat mengajarkan kita cara untuk berpikir agar menjadi lebih bijaksana. Ilmu filsafat juga membantu kita untuk mengenal dan membuka lebih banyak lagi cara berpikir, sehingga mampu menghasilkan pemahaman tentang sesuatu yang dapat mengarahkan kita untuk berperilaku sesuai apa yang diyakini. Filsafat penting dipelajari karena filsafat yang memberikan pondasi kuat untuk mempelajari ilmu-ilmu lainnya, sebab filsafat merupakan asal mula ilmu pengetahuan lainnya, termasuk ilmu Pendidikan.

Memahami tentang filsafat pendidikan seharusnya dimulai dari memahami tujuan filsafat pendidikan itu sendiri, yang terdiri dari tujuan inspirasional, tujuan preskriptif, dan tujuan  investigatif. Tujuan inspirational filsafat pendidikan bermakna bahwa filsafat Pendidikan menggambarkan Pendidikan ideal yang diharapkan, yang diinginkan untuk diwujudkan. Seperti Plato dan J.J. Rousseau yang pada bukunya masing-masing menggambarkan kondisi ideal Pendidikan dan harapan tentang bagaimana Pendidikan yang mereka cita-citakan. Sistem Pendidikan versi Plato menginginkan agar Pendidikan dapat digunakan sebagai sarana untuk mendapat keadilan, sebab menurutnya keadilan dapat diperoleh bila setiap individu dapat mengembangkan kemampuannya melalui proses Pendidikan. Harapannya, Pendidikan mampu menciptakan warga negara yang mampu berkontribusi untuk negaranya. Sedangkan J.J. Rousseau menawarkan kurikulum Pendidikan yang mengakomodir setiap periode petumbuhan, sebab tujuan Pendidikan menurutnya dapat berubah seiring berjalannya waktu, sesuai dengan perubahan kebutuhan dan minat anak. Artinya, bagi J.J. Rousseau, Pendidikan hendaknya berlangsung sesuai kebutuhan peserta didik.

Seperti halnya Indonesia memiliki pendidikan ideal yang dicita-citakan, yaitu pendidikan yang mampu memfasilitasi siswa untuk belajar berbagai hal, yang berpusat pada siswa (student centered), sehingga cita-cita pendidikan berkemajuan yang cita-cita luhur bangsa Indonesia untuk mewujudkan bangsa yang cerdas dan melahirkan insan-insan yang terbaik bagi Indonesia. Tujuan pendidikan yang ingin dicapai oleh Indonesia merupakan tujuan filsafat yang bersifat inspirasional.

Filsafat pendidikan merupakan ilmu filsafat yang mencakup segala hal tentang pendidikan, termasuk latar belakang, tujuan pendidikan, maupun hakikat pendidikan, yang dapat digunakan sebagai rujukan dan petunjuk untuk penyusunan kebijakan pendidikan. Hak tersebut sesuai dengan tujuan filsafat pendidikan yang bersifat preskriptif, yang artinya filsafat pendidikan digunakan sebagai petunjuk atau penentu kebijakan pendidikan. Hal tersebut bermakna bahwa filsafat pendidikan seharusnya dijadikan pedoman dan panduan dalam pelaksanaan pendidikan, karena di dalam filsafat pendidikan terdapat petunjuk dan ketentuan tentang apa dan bagaimana seharusnya pendidikan dilakukan, termasuk apa yang dicita-citakan dalam pendidikan, apa yang baik dan tidak baik untuk pendidikan, apa yang boleh dan tidak boleh dilakukan dalam pendidikan.

Tujuan investigatif filsafat Pendidikan bermakna bahwa filsafat Pendidikan dapat digunakan untuk melakukan penyelidikan atau merekam fakta yang terjadi dalam pelaksanaan proses Pendidikan, agar Pendidikan tetap berada pada jalur yang telah direncanakan sehingga apa yang dicita-citakan dapat tercapai. Sehubungan dengan tujuan investigative ini, filsafat Pendidikan dapat digunakan untuk memeriksa dan menyelidiki kebijakan-kebijakan Pendidikan yang telah berjalan, melakukan evaluasi, demi perbaikan Pendidikan. Oleh karena itu, pengelola pendidikan harus memahami filsafat pendidikan sebagai basis penyelenggaraan dan pelaksanaan pendidikan, termasuk di dalamnya metode dalam pendidikan.

Pendidikan di Indonesia menggunakan filsafat pendidikan Ki Hadjar Dewantara yang disebut juga dengan filsafat pendidikan sistem among. Buah pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang pendidikan inilah yang dijadikan pedoman, yang dijadikan inspirasi bagaimana pendidikan di Indonesia seharusnya dilakukan, yang menekankan bahwa pendidikan harus sesuai dengan kodrat alam dan kodrat zaman peserta didik, yang hanya bersifat sebagai penuntun, dan fokus pada pengembangan budi pekerti, dengan harapan pendidikan dapat melahirkan kebudayaan sebagai hasil cipta, rasa, dan karsa yang telah mengalami pengembangan. Filsafat pendidikan sistem among inilah yang digunakan sebagai inspirasi pelaksanaan pendidikan (inspirasional), digunakan sebagai petunjuk (preskriptif) dalam pelaksanaan pendidikan, dan digunakan untuk menyelidiki dan mengevaluasi (investigatif) kebijakan-kebijakan pendidikan di Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun