Dari riuh kota yang hingar
Sepucuk rindu merayu
Selayak bisikan awan pada angin musim semi, memanggil sendu.Â
"Kau, wahai perisau yang merindui dewi, datang dan rebahlah dalam peluk alam, kecupi setiap setianya dengan kemahaan elok damai mu, ".Â
Aku terkesima,Â
Menoleh pada sinar jingga yang terpajang di bias hari - yang mungkin dikirim sang dewi alam. "Aku pergi berarti aku kembali, " sabdaku pada diri.Â
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!