Mohon tunggu...
Tuteh Pharmantara
Tuteh Pharmantara Mohon Tunggu... -

Mencintai buku, menulis, membaca...

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Sebuah Mimpi

20 Agustus 2010   00:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   13:52 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Rumah, berukuran 12 x 9 meter, bekas tinggal Bung Karno dulu di Ende dikenal dengan nama Situs Bung Karno. Letaknya di Jalan Perwira, Kelurahan Kotaratu, Kecamatan Ende Selatan. Situs tersebut memang rumah biasa seperti rumah-rumah lain yang ada di situ. Yang membuatnya berbeda hanya sebuah papan nama terletak di depannya bertuliskan "SITUS, BEKAS RUMAH PENGASINGAN BUNG KARNO DI ENDE". Di belakang Situs Bung Karno ada sumur yang dalamnya 12 meter, digunakan oleh Bung Karno untuk mandi, cuci dan minum serta wudhu untuk sembayang. Konon air sumur ini mempunyai khasiat untuk kesembuhan penyakit dan awet muda.

Selain Situs Bung Karno, terkenal juga sebuah pohon bernama Pohon Sukun (fruitbread tree). Pohon Sukun ini terletak di samping lapangan PERSE Ende, Jalan Soekarno. Di tempat ini setiap sore usai sholat Ashar beliau duduk merenung. Biasanya juga saat Subuh. Hasil renungannya adalah PANCASILA yang menjadi dasar Negara Republik Indonesia tercinta. Pohon Sukun yang asli/pertama telah tumbang sektiar tahun 60-an. Kemudian ditanam ulang dan tumbuh namun kemudian mati. Setelah diadakan ritual (doa-doa) ditanam lagi dan tumbuh subur sampai sekarang dengan 5 cabang yang diyakini sebagai perwujudan 5 sila Pancasila.

Saat ini Situs Bung Karno menjadi salah satu obyek wisata sejarah di kota kecil Ende. Dan aeral Pohon Sukun dijadikan Taman di mana di bagian bawah Pohon tersebut terdapat semacam prasasti yang menandakan bahwa di tempat ini Bung Karno merenungkan Pancasila. Sementara itu di depannya terdapat sebuah patung raksasa... patung Bung Karno.

Nah.... bagaimana? Impian saya masih terlalu muluk? Memang masih... masih sangat muluk dan sulit untuk diwujudkan. Namanya juga mimpi.... :)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun