Mohon tunggu...
Ema Tusianti
Ema Tusianti Mohon Tunggu... Ilmuwan - I'am a statistician

Menulis untuk menjaga kewarasan

Selanjutnya

Tutup

Kurma Artikel Utama

Terpana di Tirana

17 April 2023   10:30 Diperbarui: 17 April 2023   17:04 2408
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar Museum Bungkart (bunker) tempat persembunyian saat perang dunia pada masa komunis menguasai Albania  Sumber: koleksi pribadi

Restoran di sana juga tetap buka meskipun Bulan Ramadhan karena puasa di sana hanya dijalankan oleh orang tertentu saja.

Meskipun jumlahnya terbatas, ada beberapa restoran muslim lainnya yang menyajikan makanan halal khas Albania salah satunya “E pershtatshme alias E Per7shme”. 

Lokasi restaurant tersebut tidak jauh dari pusat kota dan masih bisa dijangkau dengan berjalan kaki. Menu yang disajikan antara lain Fergese me gjize. Makanan yang mirip dengan salad berisi tomat, paprika, dan sayuran lainnya dengan taburan keju.

Gambar Fergese yang disajikan di restoran E Per7shme Sumber: koleksi pribadi
Gambar Fergese yang disajikan di restoran E Per7shme Sumber: koleksi pribadi

Penduduk di Tirana sudah terbiasa berjalan kaki karena kota yang kecil. Berbagai fasilitas berdekatan satu sama lain. Namun bagi pelancong, ada baiknya mengecek secara cermat lokasi yang dituju dan mengkonfirmasi lokasi tersebut kepada penduduk asli. Nama jalan yang tertulis terkadang tidak sesuai dengan yang tertera di google map. Hal ini pernah saya alami ketika tersesat mencari kantor statistik di sana.

Namun jangan khawatir, berkeliling kota Tirana cukup aman bagi turis. Hal inilah yang saya alami ketika berjalan sendirian menyusuri kota selama dua hari. Area yang saya kunjungi adalah Bungkart (semacam ruang bawah tanah tempat persembunyian selama perang dunia), museum pyramid, pusat kota (alun-alun) Skanderbeg dan Toptani (area perbelanjaan). Lokasinya saling berdekatan. 

Transportasi di sana juga cukup aman, murah, dan terjangkau. Ongkos bus yang saya naiki untuk pergi ke Bandara hanya 250 Lek atau 36 ribu rupiah. 

Frekuensi keberangkatan juga cukup pendek sehingga tidak perlu lama menunggu. Bandara juga cukup ramai, perjalanan ke luar negeri memiliki frekuensi yang cukup rapat.

Gambar Tiket Bus Bandara  Sumber: koleksi pribadi
Gambar Tiket Bus Bandara  Sumber: koleksi pribadi

Namun demikian, apabila muslim di sana ingin melakukan ibadah haji ke tanah suci. Perjalanan akan jauh lebih murah apabila menggunakan jalur darat tujuan Istanbul Turki melalui Serbia-Bulgaria atau Yunani dengan menggunakan bus. Dari Istanbul bisa dilanjutkan dengan pesawat hingga ke Arab Saudi. 

Menurut informasi yang saya dapatkan, meskipun waktu yang diperlukan cukup lama untuk sampai tujuan, beberapa perusahaan travel umrah/haji yang murah menggunakan cara tersebut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun