Mohon tunggu...
Kang Yana
Kang Yana Mohon Tunggu... Wiraswasta - Jujur adalah modalku

Simpel apa adanya

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

[KARTINI RTC] SEMANGAT KARTINI

19 April 2015   20:48 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:54 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
1429451076881738859

Nomor 34.  Turyana

Suasana dipendopo kantor desaku masih agak sepi kulihat,para gadis-gadis ataupun ibu-ibu masih belum banyak yang datang. Panitia sedang sibuk mempersiapkan segalanya untuk acara itu,ada yang sedang menata kursi,ada juga yang sedang mempersiapkan minuman dan sebagainya. Aku terus masuk kedalam salah satu ruangan kerja dikantor desa itu. Kubuka jendela kamar itu,angin malam mulai masuk kedalam kamar itu dengan sepoinya.

*****

" Ema,jika niatmu sudah bulat ibu takan menghalingimu. Ibu cuma pesan,jagalah tingkah lakumu jika sudah sampai disana. Sebab orang lain akan menghargai dan menyayangi kita,bukan karena harta benda ataupun buruk rupa. Tapi karena tingkah lakunya kita sendiri. Jagalah kehormatanmu,karena kehormatan itulah harta yang terbesar kita seorang perempuan. Ibu tidak mau dirimu terlena dengan kesenangan,disebabkan penderitaan "

Itulah kata-kata ibu yang selalu menemaniku,disaat aku bekerja sebagai TKW dulu. Merantau dinegri orang yang belum pernah aku kenal,dengan semangat ingin merubah hidupku,hanya nasehat orang tua dan teman sebagai pengobat rindu kampung halaman.

*****

" bu, ibu "

" iya pak "

" ayo keluar,semuanya sudah siap. kini giliran ibu untuk menyampaikan sesuatu kepada mereka "

Digenggamnya tanganku penuh dengan kasih sayang,dituntunya aku menuju ketempat orang untuk berpidato.

" ibu pasti bisa,bapak percaya sama ibu "

Kata suamiku sambil melangkah ketempat duduk yang berhadapan dengan tempat ku berdiri untuk menyampaikan ucapan. Kulihat semua orang yang hadir,mereka diam menungguku berbicara. Kutarik nafasku dengan perlahan.

" assalamualaikum warohmatullahi wabarokhatul "

" wa alaikum salam warohmatullahi wabarokhatul "

" terima kasih kepada ibu-ibu,baik yang tua ataupun yang muda karena telah sudi datang untuk mendengar saya bicara. Juga kepada bapak-bapak yang telah sudi ikut datang keacara ini "

Kutarik nafasku,kutenangkan pikiranku. Kuingat-ingat semuanya yang pernah aku lalui sebelum aku luahkan dalam bicaraku.

" ibu-ibu dan bapak-bapak sekalian,pergi merantau atau pergi kerja kenegri orang bukan seperti yang kita sangkakan. Ketika diri kita bilang,' ya saya mau pergi '. Kita sudah harus siap untuk menanggung apa yang bakal kita hadapi sesampainya disana. Sebab,bukan semua majikan itu baik terhadap kita. Ada yang mengganggap bagaikan robot seorang pembantu itu,sehingga kita selalu disuruh dan disuruhnya. Terkadang sampai disaat kita sedang makan pun,dia masih menyuruh kita.

Namun itu adalah tanggung jawab kita,seorang pembantu atau TKW yang bekerja sebagai Pembantu Rumah Tangga. Kita harus sabar dan sabar,menghadapi keranah/sikap seorang majikan.sebab seandainya kita tidak sabar,mungkin akan timbul masalah dikemudian hari. Karena sang majikan tidak merasa puas dengan pembantunya,maka dia akan mencari orang lain untuk menggantikan kita yang mereka anggap kita tidak mengikut kehendaknya. Tapi hal itu jarang terjadi,terkecuali kita sendiri yang lari dari majikan sebab tidak tahan menghadapi sikap majikan.

Bagi yang mendapatkan majikan yang baik,pergunakanlah kebaikan majikanmu untuk hal-hal yang baik untuk dirimu. Dari kebaikan itu,kita bisa belajar bermacam-macam. Jangan karena majikan kita baik,malah kita yang bersikap semau gue. Sikap seperti itupun suatu hari nanti akan menyusahkan diri sendiri "

Suasana sepi dan hening,semua pandangan mata terarah kepadaku. Kulihat suamiku,dia melambaikan tanganya agar aku terus memberi nasehat kepada mereka yang hadir. Kuminum air putih lalu kutarik nafasku.

" kita belajarlah dari apa yang kita lakukan disana,contohilah kebaikan yang pernah kamu lihat untuk dirimu sendiri dan juga kehidupanmu. Ingatlah siapa diri kita,karena hal itu untuk mengingatkan kita ketika hati akan melencong. Ingatlah,kita wanita Indonesia yang sudah berpikiran maju para wanitanya. Jangan karena kalian menjadi TKW dinegri orang,kalian lupa dengan asal usul kita.

Kalian adalah pahlawan untuk kehidupan kalian sendiri. Contohilah Ibu Kita Kartini,dia tidak pernah mengeluh dalam memberi dorongan kepada para wanita kita. Keadaan susah pada saat itu,bukan menjadi alasan buat dia berbuat sesuatu untuk wanita. Agar para wanita-wanita kita bisa maju dan berjaya. Tirulah semangatnya dalam merubah pikiran wanita-wanita kita. Walaupun kalian hanya sebagai TKW,namun kalian berkesempatan untuk menunjukan Semangat Kartini,kedalam kehidupanmu dinegri orang.

Maka dari itu,sampai sekarang kita masih mengenang Ibu Kita Kartini. Dialah pelopor para wanita. Dialah inspirasi bagi wanita kita untuk maju. Semailah jiwa kalian dengan semangat Kartini,untuk memajukan kehidupanmu sepulang dari perantauan nanti. Pergunakanlah pengalamanmu untuk membangun desamu dengan semangat seorang Kartini.

Tepukan tangan bergemuruh mengiringi langkahku turun dari tempat berbicara tadi,suamiku terus berdiri menyambutku.

" terima kasih atas kerjasamanya bu "

Kata pak Indra yang menjadi penyalur TKW/TKI didesaku sembari menyalamiku.

" itulah dia,ibu kepala desa kita yang telah memberikan ucapanya untuk dijadikan pegangan kita dirantau. Dia berbicara atas pengalamanya sendiri. Dari seorang gadis biasa,dia terus berusaha dan berusaha untuk menjadi maju. Dengan semangat Kartininya,kini dia menjadi orang yang dihormati didesa kita "

[caption id="attachment_411204" align="alignnone" width="370" caption="ilustrasi gambar;Rumpies The Club @dok"][/caption]

Untuk membaca karya-karya peserta lainya silakan menuju KESINI

Dan juga silakan bergabung DISINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun