Mohon tunggu...
sigit purwanto
sigit purwanto Mohon Tunggu... Jurnalis - Saya jurnalis. Pemburu durian. Ketua durian traveler Indonesia

suka jalan-jalan. selalu mengamini di setiap persimpangan

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Menghapus Anang di Kota Jember

7 Agustus 2017   11:38 Diperbarui: 7 Agustus 2017   12:04 1579
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Catatan Berburu Durian Di Kota Jember 

Apa yang anda ketahui tentang Jember?. Anang Hermansyah .Poor u.. whakaka..Saya Juga ..Anang Hermansyah. Yes..its like curse. Nama itu seperti tak bisa dilepaskan dari kota Jember. Just relax..jika anda ingin lepas dari kutakan ini anda harus datang sendiri ke kota Jember.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Dari kota Lumajang, titik awal membuang memory tentang Anang sebenarnya sudah dibuka di pintu masuk kota Jember. It's the best view . you never ever ever find such this view. this is only in Jember. Its magnificent!!!
Keindahan apa yang mampu mengalahkan ketika almighty gunung berapi Semeru berjabat tangan bercinta dengan laut selatan. Dams!!!! I LIKE this view.

Saya pun tergagap gagap ketika melewati ngarai ini. Segera mobil saya matikan. Hujan sore itu di lumajang sungguh menambah sendu. Jeprat jepret kamera ditangan saya seperti menari merayakan kemenangan..bye bye Anang i am free for u now..rambut lurus jejek catokan mirip sapu lidi sudah tak buang disini..he222

Setelah puas menyisir kota lumajang tujuan saya berikutnya memang kota Jember  untuk menggali durian spesial di kebun miliK budhe Asroful. Rumah beliau tak jauh dari kota jember. melewati pabrik gula mati dan ratusan hektar kebun jeruk. Tak jemu mata saya menyisir buah jeruk yang sudah menguning. Sesekali raut cerah petani dengan sekeranjang penuh jeruk melintas. Sejak tahun 80an daerah ini memang menjadi sentra jeruk di wilayah selatan jawa timur.

Matahari sudah condong ke barat ketika saya sampe dirumahnya. Tak ada pintu besi, gerbang rumanya hanya Ratusan pohon naga berjajar. Halamannya dipenuhi beragam tanaman buah yang tertata rapi, sesekali saya harus mengeryitkan mata menahan nafsu untuk tidak memetik beragam buah yang meranum.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Yang saya cari ada di berbagai sisi rumahnya, iya, puluhan pohon durian seperti soko guru. Beberapa pohon terlihat berbunga dan satu pohon berbuah. bentuknya bulat montok mirip Krisdayanti, sayang si empunya masih diluar kota, jadi sore ini saya cukup memandang nanar durian sesemok Krisdayanti sambil berdoa besok pagi dihalalkan untuk mencoleknya.

Atas kemurahan hati budhe Asroful saya diijinkan menginap di rumahnya. Rumah joglo besar ditengah kebun nampak nyeni dengan ornamen Majapihitan. Pagi hari waktu yang paling tepat menikmati kebun beliau, dari menara pandang di lantai 2 rumahnya hamparan kebun buah naga seperti permadani hijau menyegarkan mata.

Dok.pribadi
Dok.pribadi
Pagi itu sungguh saya dimeriahkan dengan 7 buah durian montok itu.

"Ini durian Otong, mirip montong tapi hmm... rasanya luar biasa".begitu Budhe asroful menggoda imagi saya.

"Durian disini ditanam ayah saya tahun 1983. Ayah saya itu penggila durian. Dimana ada durian enak di kejar bibitnya ditanam disini" Dibelakang ada durian dari Jepara Petruk lagi berbunga nah dipojok belakang pohon yang besar itu Kanjau dari thailand. Usianya yah hampir 40 tahun". Terang beliau sambil mebuka durian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun