Mohon tunggu...
Turnad Lenggo Ginta
Turnad Lenggo Ginta Mohon Tunggu... Konsultan - Dosen dan Peneliti

Dosen, Peneliti dan Pemerhati Masalah Teknologi dan Industri

Selanjutnya

Tutup

Money

Mengenal Lebih Dekat tentang Ekonomi Sirkular: Konsep, Manfaat dan Tantangan

29 Januari 2024   23:14 Diperbarui: 29 Januari 2024   23:16 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

d. Tantangan Logistik:
Sistem logistik yang kompleks dapat menjadi kendala dalam proses pengumpulan, pemrosesan, dan daur ulang produk.

e. Keterbatasan Teknologi:
Beberapa sektor mungkin mengalami keterbatasan teknologi dalam mendukung model ekonomi sirkular, terutama jika produk mereka sulit didaur ulang.

Contoh Keberhasilan Ekonomi Sirkular:

a. Kota Amsterdam, Belanda:
Amsterdam telah berhasil mengimplementasikan model ekonomi sirkular dengan proyek-proyek seperti "Circular Buiksloterham," di mana pembangunan kota berfokus pada daur ulang material dan penggunaan energi terbarukan.

b. Perusahaan H&M:
Perusahaan pakaian H&M telah memperkenalkan program daur ulang pakaian bekas untuk meminimalkan dampak industri tekstil terhadap lingkungan.

c. Philips dan Layanan Cahaya Berbasis Layanan:
Philips telah beralih dari menjual lampu menjadi penyedia layanan cahaya, di mana pelanggan membayar untuk penerangan dan perusahaan bertanggung jawab atas pemeliharaan dan daur ulang produk.

Kesimpulan:

Ekonomi sirkular menjanjikan perubahan positif dalam cara kita memandang dan mengelola sumber daya. Meskipun tantangan dalam implementasinya, manfaat jangka panjangnya untuk lingkungan, ekonomi, dan masyarakat membuatnya menjadi konsep yang patut dikejar. Dengan kolaborasi antara pemerintah, perusahaan, dan masyarakat, kita dapat menciptakan transformasi menuju ekonomi yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun