BIOSENSOR: ANTARMUKA TEKNOLOGI DAN BIOLOGI MENUJU ERA KESEHATAN MASA DEPAN
Oleh: Turnad Lenggo Ginta, PhD
Pendahuluan
Dalam revolusi teknologi kesehatan, biosensor muncul sebagai elemen kunci yang menghubungkan dunia biologi dengan kemajuan teknologi. Sebagai antarmuka yang sensitif terhadap sinyal biologis, biosensor telah memainkan peran penting dalam berbagai aplikasi, termasuk diagnostik medis, pemantauan lingkungan, dan bidang-bidang lainnya. Artikel ini akan menjelaskan apa itu biosensor, prinsip kerjanya, perkembangan terbaru, dan berbagai aplikasinya.
1. Definisi dan Prinsip Kerja Biosensor
Biosensor dapat didefinisikan sebagai perangkat analitis yang menggunakan unsur biologis untuk mendeteksi adanya senyawa tertentu dan menghasilkan sinyal yang dapat diukur. Prinsip kerja biosensor melibatkan kerjasama antara unsur biologis, yang dapat berupa sel hidup, enzim, atau bagian-bagian lainnya, dengan elemen sensor yang dapat mengonversi perubahan biologis menjadi sinyal terukur.
Umumnya, biosensor terdiri dari tiga komponen utama:
Unsur Pengenali Biologis (Bioreceptor): Merupakan unsur biologis yang merespons spesifik terhadap senyawa target. Ini bisa berupa protein, enzim, sel hidup, atau asam nukleat, tergantung pada aplikasinya.
Transduser: Merupakan elemen sensor yang mengonversi respon biologis menjadi sinyal yang dapat diukur. Ini bisa berupa elemen elektronik atau optik, tergantung pada jenis biosensor.
Antarmuka Penghubung: Merupakan bagian yang menghubungkan unsur biologis dan transduser, memungkinkan transmisi sinyal antara keduanya.
2. Jenis-jenis Biosensor