2.2. Teknologi Pembangkit Listrik dari Sampah
Beberapa teknologi telah dikembangkan untuk mengubah sampah rumah tangga menjadi energi listrik. Pembangkit listrik dari sampah (Waste-to-Energy) menggunakan proses termal untuk menghasilkan uap, yang kemudian digunakan untuk menggerakkan turbin dan menghasilkan listrik.
2.3. Proses Pirolisis
Metode pirolisis melibatkan pemanasan sampah dalam lingkungan tanpa oksigen, menghasilkan gas yang dapat digunakan sebagai bahan bakar untuk pembangkit listrik. Proses ini tidak hanya mengurangi volume sampah tetapi juga menghasilkan energi.
3. Manfaat Pemanfaatan Sampah sebagai Sumber Energi
3.1. Pengurangan Volume Sampah
Pemanfaatan sampah rumah tangga sebagai sumber energi membantu mengurangi volume sampah yang akhirnya berakhir di tempat pembuangan akhir. Hal ini dapat mengurangi tekanan pada lahan pembuangan sampah yang terbatas.
3.2. Sumber Energi Terbarukan
Dengan mengubah sampah menjadi energi listrik, kita dapat mengurangi ketergantungan pada sumber energi fosil yang terbatas dan berpotensi merugikan lingkungan. Sampah dapat dianggap sebagai sumber energi terbarukan yang dapat diperbaharui.
3.3. Pengurangan Emisi Gas Rumah Kaca
Pemanfaatan sampah sebagai sumber energi membantu mengurangi emisi gas rumah kaca yang dihasilkan dari pembusukan sampah di tempat pembuangan sampah. Ini sejalan dengan upaya global untuk mengatasi perubahan iklim.