michel pulang kerumah , semua menjadi gelap seakan dunia mau kiamat. terbayang 2 orang anak yang masih kecil menjadi tanggung jawabnya. dan untungnya istri masih bekerja.
yang celaka lagi bro , semua data aku ada dilaptop kantor. tidak ada satu dokumenpun yang aku bawa buat melamar ke perusahaan lain.
bukan mencari kambing hitam, dia menceritakan betapa ketatnya persaingan ditempat ia bekerja.
ada perebutan jabatan Manager Personalia .
konon karena ambisi temannya itu akhirnya memakan korban kata dia.
Beberapa rekan kerja dia juga sudah mengundurkan diri satu-persatu.
tak sungkan-sungkan menjelekkan dan menjatuhkan reputasi teman dengan hal-hal yang tidak jelas.
aku tidak bisa berkomentar tentang hal ini, karena sudah pribadi.
Mental siMichel kena karena malu , maklum menurut dia diperusahaan cukup santer terdengar isu miring tentang kenapa dia dikeluarkan.
Melihat dari perjalanan cerita siMichel, aku teringat dahulu entah kenapa aku memikirkan kalau seandainya aku dengan tiba-tiba dikeluarkan oleh perusahaan, apa yang akan perbuat.
Berhenti bekerja sangat memukul mental baik terdengar nada sumbang dari tetangga, teman, saudara bahkan istri.