Termasuk rencana memasukkan beras dari Provinsi Jawa Timur sebesar tujuh ribu ton, karena selain dinilai akan merugikan petani, Impor beras juga tidak dibutuhkan, karena NTB sudah surplus beras
Mimpi Kesejahteraan
[caption caption="radarlombok"]
Karena bukan tidak mungkin dibalik tradisi impor beras tersebut telah berlansung konspirasi dan praktik korupsi yang selama ini menyengsarakan petani. Akan menjadi sebuah ironi ketika NTB sebagai daerah lumbung padi, ketika sebagian petani justru harus gigit jari dengan harga padi yang tidak pernah mampu membawa kesejahteraan, karena ulah segelintir oknum pemangku kebijakan melakukan praktik kecurangan
Mimpi mendapatkan kesejahteraan yang didambakan petani NTB sebagai daerah lumbung padi hanya akan tetap sekedar mimpi, kalau tradisi impor maupun mendatangkan beras luar masuk NTB masih digandrungi, ketika serapan gabah petani masih dilakukan setengah hati, dan kalau sistem dan manajemen organisasi Bulog tidak segera dibenahi
Perbaikan dan pengawasan tata klola sektor pangan memang harus segera diperbaiki, karena sudah terlalu lama merugikan petani dan supaya harapan mendapatkan kesejahteraan yang selam ini didambakan pahlawan pangan dengan keringat dingin bercucuran bisa segera diwujudkan. Semoga
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H