Beberapa kali saya mendengar cerita dosen mata kuliah yang memberikan mahasiswanya nilai C gara - gara mendapatkan mahasiswa melakukan copy paste terhadap makalah yang diperesentasikan dari media sosial googel dengan sistim kebut semalam (SKS) atau cerita mahasiswa yang menggerutu, gara - gara diwajibkan program catat buku sampai habis (CBSA) dari dosen karena alasan supaya mahasiswa mau membaca dan menulis
 Kemiskinan Intelektual
Ulasan di atas tidak hendak mengatakan atau mengartikulasikan, bahwa menjadikan media sosial sebagai sumber bacaan, rujukan pengetahuan tidak mencerdaskan, tapi coba kita lihat dan bandingkan kemauan, minat dan keinginan membaca buku dengan membaca suatu informasi atau bacaan lain melalui media sosial jelas sangat jauh berbeda
Kecendrungan sebagian orang mau membaca suatu pengetahuan, informasi atau peristiwa melalu media sosial, paling lama hanya berkisar antara  lima sampai sepuluh menit, setelah itu akan berpindah membuka laman media sosial lain, atau bahkan menutup sama sekali prangkat elektronik yang digunakan, sehingga jeda waktu untuk memahami dan meresapi informasi dibaca juga tidak terkonsentrasi
 Belum lagi godaan untuk membuka media sosial seperti facebook, twitter, instagram danbeberapa media sosial lain yang secara lansung, selain merusak konsentrasi membaca, juga membuat sebagian orang menjadi malas untuk membaca lebih lama, apalagi pelajar dan mahasiswa dengan trend perkembangan teknologi sekarang yang semakin canggih dan menggoda, ahirnya yang ada hanya rasa malas dan asal main copy paste ketika ada tugas sekolah atau mata kuliah
Bandingkan dengan membaca buku, apalagi buku bacaan menarik, dari sisi kedalaman ulasan analisis dan nilai didapatkan jelas jauh lebih bagus termasuk konsentrasi untuk membaca, meresapi dan memahami lembar demi lembar setiap buku yang dibaca menjadi lebih terfokus dan lebih mudah dicerna
Meminjam bahasanya penulis buku "andaikan buku sepotong pizza", Â Hernowo, nilai membaca di media sosial internet jelas berbeda dengan dengan membaca buku, baik dari sisi kedalaman, akurasi dan analisis tentang suatu pengetahuan atau informasi didapatkan
Â
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H