Banjir kembali melanda ibukota, selain curah hujan tinggi kenaikan permukaan air laut juga menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya banjir, hal ini seperti yang disampaikan oleh Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo yang dikutip dari CNN Indonesia
Faktor lainnya adalah masih banyak tempat pembuangan saluran air di kawasan Jabodetabek yang tersumbat, belum lagi tumpukan sampah yang berada di hilir sungai. Bahkan kepala BNPB mengatakan untuk lebih akuratnya bisa cari data 6 bulan kebelakang tentang banyak sungai di Jakarta dan Bekasi tersumbat sampah.Â
Melihat fakta demikian suka atau tidak suka ibukota memang menjadi langganan banjir dan oleh sebab itu seperti pepatah bilang sedia payung sebelum hujan, ada banyak alternatif cara penanggulangan bencana banjir terutama mengggunkan peran masjid beserta jamaah masjid. Kenapa mengusulkan memberdayakan masjid, bukankah masjid sebagai tempat beribadah? marikita lihat data sebagai berikut :Â
Menurut data tahun 2014 mengutip Jakarta.go.id, jumlah warga Jakarta yang memeluk agama Islam mencapai 8,34 juta jiwa atau 83 persen dari total populasi, yaitu 10 juta jiwa, dengan jumlah  masjid atau musala sebanyak 10,7 ribu. Adapun persebaran masjid/musholla terbanyak terdapat di Jakarta Timur (3,3 ribu) dan Jakarta Selatan (2,4 ribu).Â
Melihat potensi diatas maka masjid beserta jamaah masjid bisa diberdayakan dalam upaya penanggulangan banjir termasuk evakuasi banjir. Yang kita kenal saat ini masjid sebagai tempat beribadah, mencari ilmu pengetahuan, pengelolaan zakat dan infak,qurban, Â layanan kesehatan dan juga layanan ambulans dan proses pengurusan jenazah.Â
Peran masjid bisa ditambah dan diberdayakan seperti adanya program penanggulangan banjir dan evakuasi yaitu melakukan pemberdayaan tentang pentingnya kebersihan (karena bagaian dari iman) kemudian juga tentang pembelian alat keselamatan dan evakauasi saat banjir, seperti perahu karet , lifejacket, tambang, dayung dan safety prosedur management.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H