Saya yang berkuliah di Fiskom UKSW memiliki banyak teman rantau yang sengaja kuliah disini dan sengaja mendengar curhatan salah satu teman saya yang harus kuliah disini, harus nge-kos dan jauh dari orang tua. Berkuliah di kampus dengan program tri semester sedikit lebih enak daripada mahasiswa dengan kampus dua semester karena paling enggak tiga bulan sekali anak-anak yang berasal dari Jawa bisa balik ke rumah walaupun cuma seminggu tapi paling enggak bisa mengobati homesick.
Homesick adalah penyakit yang rata-rata dilanda oleh anak perantauan. Seperti temen saya yang tiba-tiba dilanda homesick ketika gaada kerjaan atau ketika turun hujan macam film-film galau. Ketika pertama kali kuliah adalah hal yang berat untuk dijalani karena menuntut mandiri dan jauh dari orang tua, sampai teman saya ini tiba-tiba pulang ke rumah walaupun bukan dalam masa liburan. Untung aja rumahnya masih di Jawa. Saya sendiri tidak bisa membayangkan jadi seperti teman-teman saya yang lain yang berasal dari luar Jawa, pulang setahun dua kali udah bersyukur banget.
Awal dari menjadi anak perantauan adalah harus bisa beradaptasi dengan lingkungan yang baru, tempat tinggal yang baru, dan orang-orang baru. Yang kedua harus mandiri karena jauh dari orang tua yang pasti melakukan banyak hal seorang diri termasuk dalam hal makan. Dan yang ketiga adalah yang pasti harus berani karena kesana kemari sendiri, nggak boleh canggung dan minder.
Teman saya yang sering merasa homesick ini punya tips untuk kalian yang sering merasakan hal yang sama. yang pertama adalah masuk ke komunitas. Teman saya ini tergabung dalam komunitas digereja. Hiburannya adalah dengan main sama temen-temen se-komunitas, curhat-curhatan sama temen se-komunitas, bahkan cuma berkumpul sama temen se-komunitas bisa membuat waktumu tidak terasa berlalu.
Kalian bisa bergabung dalam komunitas yang sesuai hobby kamu, atau komunitas positif yang lainnya. Yang kedua adalah akrab dengan temen-temen se-kos, karena temen-temen se-kos ini yang setiap hari bakalan sama kamu, tinggal se-atap sama kamu, jadi kalian harus welcome, terbuka dan tidak menutup diri. Dan yang ketiga adalah berbicara ke orang tua kalau lagi kangen.
Mengungkapkan rasa kangen kepada orang tua tidak harus ngomong kangen. Seperti teman saya yang mengungkapkan kangennya dnegan menanyakan kabar orang tua, apa yang sedang dilakukan, dan mencurahkan perhatiannya ke orang tua. Jadi, ini tadi tips buat kalian yang homesick. semoga bermanfaat :). By the way thank's kepada Naomi si "temenku yang tadi".
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H