Itu jingga
Tergambar di depan sana
Seorang lelaki duduk tenang membaca langit
Tepat di sebelah kiri karya yang entah
'I love Kei'
Di belakangku, Saraba
Di depanku
tempat orang-orang bermain
Orang-orang mandi
Orang-orang bercerita
Orang-orang menjadi
Aku dan kawan
Seketika berdiri menengok ke belakang
Opa Rudy fofid berjalan pelan dan berhenti pada kami dengan senyuman
Kumis opa tak rapi tapi tenang
Senyum opa usai untuk kami berdua
Ia meminta diri dan berlalu ke saraba
Tetemanis
Tak cukup lama
Nakalku berkenalan dengan seorang nona
"Nona ee..
Sudah..
Cukup kenal saja.
Di negeri ini,
Urusan tanah deng perempuan masih kandas di definisi feodalis
belum sampai ke refleksi kritis
Nona..
Inga beta pu nama
Biar cuma sepanjang jembatan tu
Kalo su langgar sampe ke ujung sana
Lupa juga seng masalah.
Ah, bercanda
Sungguh
Jembatan itu tertawa
Sopi mana
Teman mana
Lagipula sopi untuk apa?
Cinta?
Atau dia?
Atau lara?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H