Mohon tunggu...
Turan anast
Turan anast Mohon Tunggu... Mahasiswa - Suka nulis, suka nyanyi

Saya telah dan akan terus hidup. Salam.

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Di Antara Dua yang Suci

15 Agustus 2017   14:04 Diperbarui: 15 Agustus 2017   17:40 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aku lalu berputik merah menggapaimu

Berbuah niat temui ayah ibundamu

Dik,

Telah terbenam perih lemahku di antara dua yang suci

Memang, Tuhan kadang menulis takdir dalam puisi

Imamat dan perkawinan hukumnya satu yang dipilih

Dan puisi Tuhan mentakdirkanku bersamamu saat ini

Keping-kepingan tembok-tembok perjuangan

Yang kini jatuh berantakan dan bertebaran

Di tangan Tuhan menjadi tugu sajak kenangan

Terukir indah puisi cinta keabadian

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun