Mohon tunggu...
Ahmad Turaikhan
Ahmad Turaikhan Mohon Tunggu... -

Di puji tidak Terbang, di hina tidak Tumbang. Berani memulai itu Hebat.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pendidikan Agama dan Pendidikan Karakter

24 April 2018   18:52 Diperbarui: 25 April 2018   10:07 1993
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Ahmad Turaikhan Mahasiswa A.8 Fakultas Tarbiyah Dan Ilmu Keguruan UNISNU Jepara

Benerapa lama kita terhening dengan tawuran antar pelajar, hari ini kita terhentak dengan kabar terbunuhnya seorang pelajar dari sebuah sekolah SMK di semarang akibat Tawuran dengan pelajar Kendal (20/4/2018). Peristwa tersebut berawal dari saling mengejek lewat facebook. Mereka saling menantang dan bertemu di arteri Kaliwungu Kendal. Disitu mereka Tawuran, mereka ada yang membawa senjata Tajam. Dan Satu siswa dari sekolah keendal ada yang terkena oleh sabetan Celurit. (kompas.com)

Esensi pendidikan yang seharusnya proses transfer ilmu dari seorang guru kepada murid untuk membuat murid menjadi pintar dan banyak wawasan, seakan esensi tersebut seolah-olah berkurang. Kenapa esensi tersebut bisa berkurang, karena pendidikan karakter dan pendampingan karakter baik dari guru, orang tua dan lingkungan Masyarakat maupun lingkungan sekolah ini tidak ada. Kita sebagai warga Indonesia tidak bisa menyalahkan salah satu pihak, karena ketika kita peduli dengan lingkungan sekitar kita, hal-hal kecil yang mulai menyimpang kita akan bisa menyegah dan mencarikan solusi.

Tak sedikit remaja di Era sekarang mempunyai kepribadian yang mulai menyimpang dari nilai-nilai agama dan karakter. Sehingga sebegitu pentingnya pendidikan agama dan pendidikan karakter bagi remaja, tak sampai disitu bahaya yang terjadi dari dampak ketidak sesuaian pendidikan karakter dan pendidikan Agama speti Tawuran, balapan liar, dan lain-lain. Untuk itu, kita sebagai orang tua, Guru, untuk mencari jalan yang bisa mengantar terhadap terjaminnya kepribadian yang bisa menciptakan dan merawat ketentraman dan ketersanjungan masyarakat dan bangsa di kemudian hari.

Pendidikan karakter dan Agama adalah ibarat dua sisi mata uang logam yang tidak bisa dipisahkan, karena keduanya saling membutuhkan dan mempunyai nilai lebih, untuk menyeimbangkan dan saling melengkapi. Kurangnya pendidikan Agama, dan pendidikan Karakter merupakan faktor utama menurunnya moral para remaja, sehingga kini saatnya kita mulai membenahi sedikit demi sedikit, supaya para remaja kita tidak terjerumus kedalamnya, karena Remaja merupakan Tiangnya Negara dan Agama, jika remajanya kita rusak kita dapat pastikan teentang keadaan negara dan Agama Kita.

Keberhasilan pendidikan terletak pada Agama dan karakter. Kita dapat melihat bagaimana Nabi muhammad saw mengajarkan agama dengan karaktnya hingga dikenal dipenjuru dunia, karena Dia megajarkan untuk menjadikan Agama sebagai prioritas utama. Terkikisnya moral yang tengah dihadapi bangsa Indonesia merupakan bagian dari sebuah lunturnya Agama dan Karakter seorang Pemimpin. ketikan pemimpin yang Agamanya Kuat dan berkarakter hebat sehingga mampu memimpin bangsa kearah yang lebih baik.

Pendidikan agama paling tidak mengajarkan pelajaran Al-Quran Hadis untuk sebagai dasar agama, Sejarah Kebudayaan Islam untuk diambil ibrah para pejuang-pejuang agama Islam dan sejarah kebudayaaan Islam, Aqidah untuk memperkuat dan memper kokoh keimanan kita, Fiqih untuk memperdalam ibadah ataupun pengamalan agama dalam konteks ibadah, dan Adab sebagai pembentukan budi pekerti yang luhur, di dalamnya mencakup bagai mana beradab kepada Allah, manusia, diri sendiri, dan juga dengan lingkungan alam semestanya. Di samping pendidikan agama juga wajib mengajarkan pengetahuan umum seperti: Ilmu Pengetahuan Alam, Matematika, Ilmu Pengetahuan Sosial, Seni dan Teknologi.

Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang membangun kepribadian, watak, dan budi pekerti yang luhur untuk dijadikan sebagai modal dasar dalam bersosialisasi di tengah-tengah masyarakat, baik itu sebagai umat beragama, maupun dalam menjalani kehidupan berbangsa dan bernegara. Dan Pada dasarnya sebuah pendidikan karakter itu merupakan pendidikan adab terpuji, yaitu pendidikan yang mengajarkan, membina, dan melatih supaya para remaja mempunyai karakter, sikap mental positif, dan beradap terpuji. Dan dengan demikian, pendidikan karakter merupakan tahap dari suatu proses pendidikan agama yang menitikberatkan pada pembinaan mental spiritual dan perilakunya. Pendidikan karakter Sebenarnya merupakan Pembinaan adab terpuji dalam pendidikan agama.

Pendidikan Karakter dan juga Agama menjadi perhatian yang serius bagi para pendidik dalam organisasi pendidikan, bukan hanya sekedar sebagai wacana dimedia-media dan buku tulis, tetapi juga mampu di wujudkan yang nyata dalam sebuah Gerakan menuju pembangunan. Sehingga para remaja kedepannya mampu untuk dihandalkan suatu saat.

Pendidikan agama di dunia pendidikan merupakan modal dasar bagi remaja untuk memperoleh dan memperkuat nilai-nilai ketuhanan, sebegitu pentingnya nilai-nilai agama diajarkan terhadap remaja, dalam dunia pendidikan yang mencakup bidang garapanya yaitu pendidikan agama. Dan sesungguhnya Pendidikan agama bukan sepenuhnya menjadi tanggung jawab guru di sekolah, akan tetapi juga peran orang tua untuk memberikan contoh yang nyata dalam linkungan kepribadian remaja. Tidak mungkin remaja berkarakter baik, jika orang tuanya tidak bisa memberikan contoh baik, karena orang tua merupakan tempat pertama dan utama untuk memperoleh pelajaran.

Oleh karenanya pendidikan agama harus tetap ditanamkan terhadap seorang remaja dimanapun dan bagaimanapun keadaanya, baik formal maupun non formal. Kepribadian dan karakter remaja bisa terbentuk dengan adanya pendidikan agama yang baik, faktor tersebut sesuai dengan tujuan pendidikan agama yaitu untuk beriman dan bertaqwa terhadap Allah Swt. Ketika seseorang telah beriman dan bertaqwa dengan bersungguh-sungguh, maka segala perilakunya akan mencerminkan nilai-nilai agama yang luhur, yaitu dengan menjalankan segala yang diperintahkan dan meninggalkan segala sesuatu yang dilarang oleh Allah Swt.

Dengan demikian karakter Remaja akan terbentuk dengan sendirinya. Karena tidak mungkin seseorang Remaja yang beriman dan bertaqwa kepada Allah Swt, melakukan tawuran. Faktor tersebut menjadi bukti bahwa apabila seorang Remaja yang telah tertanam nilai-nilai agama yang kuat, maka sudah bisa dipastikan karakter pada seorang Remaja akan terbentuk dengan sendirinya, mengikuti irama iman dan nilai taqwa yang ada padanya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun