Akan selalu ada waktu dimana kamu sangat merindukan seseorang
saat jemarinya tak dapat kamu sentuh
saat raganya tak mampu kamu rengkuh
akan selalu ada waktu dimana bingkai foto menjadi teman sapamu saat malam
menyingkirkan kedudukan kabar di layar handphonemu
menggeser sapaan manja dari balik pintu rumahmu
akan selalu ada waktu dimana kamu kehilangan derai canda tawamu
dimana tangis menjadi kebiasaan penenang hatimu
dimana menyendiri menjadi satu-satunya jawaban akan pertanyaanmu
akan selalu ada waktu dimana kita belajar banyak dari mereka yang 'hilang'
bahwasanya untuk bisa terlihat lebih tegar, lebih bijak, dan lebih berani, kita harus terjatuh terlebih dahulu
berusaha bangkit menolong diri sendiri dari dalamnya lubang yang sebelumnya telah disinggahi
akan selalu ada waktu dimana kita belajar bahwa apa yang saat ini digenggam terlalu erat suatu saat akan terlepas dengan culas
dimana perjuangan lama-kelamaan mundur tidak teratur
memayungi harapan-harapan tanpa tindakan
menyesatkan pikiran kemudian hidup terasa kelam
akan selalu ada waktu...
pada waktunya nanti, detik-detik ini akan jadi sebuah memori
tanpa jendela, tanpa kunci, dan bisa kau jelajahi saban hari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H