ragu tak seringkali menyambangi pikiran kosongku lagi
sunyinya malam tak lagi kujadikan alasan untuk tidur lebih cepat
selalu ada telinga yang bersedia mendengarkan suara-suara kantukmu
comelan tentang betapa hidup sebenarnya menyenangkan ketika mereka disisimu
selalu ada mulut yang berusaha menghibur gundahmu
selalu ada hati yang bersedia untuk kau diami, hatiku...
Nadirku bergetar, perutku penuh kupu-kupu
mereka kadang saling beradu, mendesak jantungku hingga berdebar semakin kencang
memacu naluriku untuk selalu bisa memahami kamu lebih dalam lagi
Rasa rindu pun mulai menjelajahi sel-sel otakku
Dan semakin lama rindu  ini terasa layak diperjuangkan