Beberapa menit menanti, akhirnya Pewawancara berkata, “OK, Mam. You can take your Visa on 18.” Maksudnya tanggal 18 November 2010. Alhamdulillah, berkali-kali saya ucapkan itu. Saya bersyukur karena berani mencoba berjilbab lengkap. Jika menyerah di awal, saya tentu tak akan tahu bahwa hal itu ternyata diperbolehkan. Bahkan ketika saya sudah sampai di AS dan mencoba membuat ijin kerja, jilbab pun tidak dipermasalahkan.
Saya tahu membuat visa AS tidaklah mudah. Kadang-kadang ditolak karena sesuatu yang kita sendiri tidak tahu alasannya. Saya juga tidak tahu pasti apakah memang diperbolehkan berjilbab lengkap untuk pengurusan visa AS. Semoga memang begitu peraturannya. Bukan hanya berlaku untuk saya, tapi juga untuk semua muslimah yang berjilbab.
Note: dua foto pertama saya ambil dari weblog Toni Wahid. foto ketiga adalah foto saya (maaf sedikit diburamkan).
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H