Mohon tunggu...
TUNK-FEY ARIAWAN
TUNK-FEY ARIAWAN Mohon Tunggu... -

I’m a Knowledge Addict, a Science Lover, an Owlish Figure, a Phantomhive Person and a Phileleutherus.

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Sekilas Tentang Perasaan Orang yang Sensitif

17 Februari 2013   10:23 Diperbarui: 24 Juni 2015   18:10 3451
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Terlebih dahulu izinkan saya membuat sebuah pengakuan bahwa apa yang saya tulis merupakan refleksi dari diri saya sendiri. Saya yakin Anda dapat menduga dengan pasti apa maksud dari kata-kata saya sebelumnya. Ya benar, saya adalah orang yang mempunyai perasaan yang perasa atau istilah populernya orang yang sensitif. Mungkin anak gaul zaman sekarang menyebutnya moody. Apapun istilahnya, itulah kenyataan yang sebenarnya dari diri saya dan saya tidak akan berusaha menutup-nutupi hal tersebut. Berbicara mengenai diri saya sendiri, selain mempunyai perasaan sensitif, saya adalah seorang yang temperamental dan mudah emosi, setidaknya itu dulu dan sekarang saya dapat mengendalikannya walaupun terkadang bisa lepas kendali juga. Saya juga menderita penyakit OCD (Obsessive Compulsive Disorder), sebuah penyakit mental yang membuat saya maniak akan kebersihan dan kerapian serta berbagai hal yang tidak masuk akal lainnya sehingga saya menjadi terobsesi untuk melihat dan membuat segalanya tampak sempurna. Semuanya itu bercampur jadi satu dalam diri saya. Anda pasti berpikir itu semua merupakan kombinasi yang lengkap untuk menjadi orang gila. Well, mungkin saja itu terjadi kalau seandainya saya tidak punya mental yang kuat.

Perlu untuk diketahui bahwa saya tidak mengatasnamakan atau mewakili seluruh oang yang sensitif di muka bumi ini, tulisan ini murni menyangkut diri saya dan sudah tentu segala hal dalam tulisan ini merupakan pandangan saya yang subyektif. Tetapi paling tidak saya mohon Anda membaca tulisan singkat saya dengan baik kemudian pahami dengan bijak setelah itu saya persilakan Anda untuk menilainya menurut pemikiran Anda sendiri.

Ada pepatah yang mengatakan: “dalamnya lautan dapat diukur tapi dalamnya hati (perasaan) orang siapa yang tahu?”. Perasaan manusia adalah sesuatu yang sangat kompleks dan cenderung sulit untuk dipahami. Akan jauh lebih sulit lagi untuk memahami perasaan orang yang sensitif. Perasaan orang sensitif dapat diibaratkan seperti gambar berikut:

Warna hitam dan putih melambangkan gelap dan terangnya perasaan atau suasana hati, simbol hati melambangkan perasaan itu sendiri dan gambar kupu-kupu menyatakan perubahan. Gambar kupu-kupu tersebut bukanlah kupu-kupu seperti apa yang kita ketahui selama ini. Gambar kupu-kupu tersebut adalah kupu-kupu yang sering menjadi simbol dalam Teori Kekacauan (Chaos Theory), dikatakan bahwa: kepakan kecil sayap kupu-kupu di suatu tempat di dunia ini dapat menyebabkan angin topan di belahan dunia lainnya. Pernyataan tersebut dikenal dengan sebutan Efek Kupu-Kupu (Butterfly Effect). Menurut teori ini perubahan kecil dapat menyebabkan sesuatu yang besar. Demikian juga perasaan orang yang sensitif, perubahan kecil dalam hatinya dapat menyebabkan sesuatu yang besar bagi dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Karena itu kita harus pandai-pandai bersikap dan bertutur kata serta berhati-hatilah terhadap perasaan orang lain terutama orang yang sensitif karena kita tidak pernah tahu dengan pasti apa makna sesungguhnya dari senyumannya atau maksud dibalik sikap tenangnya.

1361096503389893278
1361096503389893278

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun