Mohon tunggu...
Tunjungs
Tunjungs Mohon Tunggu... Lainnya - Swasta

Hobi ngopi dan ngobrol santai

Selanjutnya

Tutup

Film

Review Film "Through the Darkness" Kisah Nyata Profiler Kriminal Pertama Korsel

12 Februari 2024   12:04 Diperbarui: 23 Februari 2024   07:21 1329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kim Nam-gil dan Jin Seon-kyu/soompi.com

Kim Nam-gil dan Kwon Il-yong/korean-vibe.com
Kim Nam-gil dan Kwon Il-yong/korean-vibe.com
Rentetan adegan bagaimana profiler mengintip pemikiran para pelaku pembunuhan dan menggambarkannya kembali menjadi sebuah cerita yang terkait. Walau awalnya terdengar seperti tidak masuk akal, tetapi seperti puzzle yang akan lengkap berubah menjadi gambaran yang semakin jelas dan akhirnya bisa dimengerti semua pihak, menjadi sesi tersendiri yang menarik perhatian saya. 

Proses penggalian belasan korban pembunuhan berantai/IMDb.com 
Proses penggalian belasan korban pembunuhan berantai/IMDb.com 

Tantangan tidak berhenti saat pelaku pembunuhan tertangkap, membuat mereka mau mengaku tanpa terkecuali dari semua pembunuhan nyatanya penuh dengan jebakan dan bisa saja membuat pelaku bebas dari tanggung jawab penuh. 

Kebenaran akan datang dari sabar dan mendengarkan, kalau boleh saya tarik kalimat singkat dari penggambaran sesi tersebut.

Nam Ki Tae setelah membunuh korban/soompi.com
Nam Ki Tae setelah membunuh korban/soompi.com

Perlu dipuji di sini selain banyak dialog yang menyentuh perasaan, juga akting para pemain. Para detektif yang seperti nyata menggambarkan emosi yang terkuras dan psikis yang terusik dalam memecahkan kasus. Tidak kalah juga akting para pembunuh, mereka bisa memperkuat ketegangan yang muncul dalam tiap adegan. Bukan hanya dari gerakan tubuh, ekspresi wajah, tatapan mata tetapi juga tutur kata. Hebatnya ketegangan itu bukan hanya muncul saat adegan pembunuhan terjadi, tetapi juga pada saat mereka dengan santai mengurai cerita kepada Song-ha tentang hal-hal telah mereka lakukan.

pemain film vs pelaku sebenarnya/@RossyAnggi-twitter.com
pemain film vs pelaku sebenarnya/@RossyAnggi-twitter.com

Bila tertarik, luangkan waktu untuk menikmati 12 episode berdurasi kurang lebih 60 menit setiap episodenya. Persiapkan diri untuk melihat gambaran tentang trauma batin, masalah perilaku dan gangguan kejiwaan. Bagaimana sebuah alasan sederhana dapat menjadi alasan seseorang untuk berperilaku brutal bahkan membunuh berkali-kali. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun