Coba perhatikan buah-buah yang tersaji di sekitar anda saat ini, buka lembari pendingin dirumah anda, perhatikan dimeja makan, atau dimana saja anda melihat sajian buah. Kira-kira buah itu dari mana asalnya, bisa jadi buah yang anda lihat saat ini merupakan buah dari bumi Lumajang.
Waktu Pagi di hari Minggu pukul 04.40 saya berangkat seorang diri menuju pasar yang terletak di Desa Ranuyoso, Kecamatan Ranuyoso, Kabupaten Lumajang. Pasar Ranuyoso merupakan pasar buah yang sudah ada puluhan tahun di Lumajang, berdiri di bahu kanan kiri Jalan Provinsi yang ada di Desa Ranuyoso. Reportase saya lakukan dihari minggu karena bertepatan pada hari pasaran (puncak keramaian) Pasar Ranuyoso.Dipasar ini ada dua hari pasaran dalam satu minggu, di hari Rabu, dan Minggu.
Jarak dari rumah ke Pasar yang cukup jauh memaksa motor untuk berpacu dalam kecepatan 60-80 km. Hal ini untuk mendapatkan momen ramainya pasar di pagi hari. Umumnya para pedagang berduyun ke pasar sejak dini hari. Motor dipacu hempasan angin semakin kuat menambah dingin pagi hari selepas hujan shubuh. Cukup mudah untuk menuju pasar Ranuyoso bagi yang belum mengenal daerah Lumajang, atau ke Lokasi sendiri, dari arah kota berjalan ke utara akan menemukan penunjuk arah Probolinggo/Surabaya. Jalan terus saja, dari penunjuk kota ini perkiraan 18 km lagi untuk sampai di lokasi.
[caption id="attachment_382621" align="aligncenter" width="490" caption="Penunjuk Kota Lumajang (Reportase Pribadi)"][/caption]
Diperjalanan banyak ditemukan para pedagang yang siap membawa komoditinya di Pasar Ranuyoso. Membawa ber"curung-curung" pisang. Didaerah Lumajang curung berarti satu malai/pasang pisang dalam satu kali panen. Tidak hanya pedagang yang membawa pisang, beberapa yang saya lihat ada nangka dan kelapa muda berduyun menuju pasar.
[caption id="attachment_382628" align="aligncenter" width="300" caption="Pedagang Pisang Siap ke Pasar Ranuyoso (Reportase Pribadi)"]
[caption id="attachment_382630" align="aligncenter" width="400" caption="Pedagang Pembawa Nangka dan Kelapa Muda (Reportase Pribadi dalam Perjalanan Menuju Pasar)"]
Sesampai di pasar, hiruk pikuk pedagang memadati bahu jalan. Diwaktu yang terbilang pagi Pasar Ranuyoso sudah dipadati oleh para pedagang.
[caption id="attachment_382674" align="aligncenter" width="324" caption="Suasana Pasar Ranuyoso Pukul 05.00 pagi (Reportase Pribadi)"]
Sesekali terdengar klakson dari truk, hal ini cukup diindahkan dengan senyuman tawa para pedagang. Terlihat sudah biasa ini terjadi. Jawab seorang pedagang kurang lebih 2,5 km panjang pasar buah Ranuyoso ini. Saat pasaran antre kendaraan berjalan pelan sudah biasa terjadi.
[caption id="attachment_382673" align="aligncenter" width="324" caption="Truk Melewati Badan Jalan Provinsi yang Ada di Pasar Ranuyoso (Reportase Pribadi)"]
Dipasar ini akan ditemukan beraneka hasil pertanian khususnya komoditi buah dan holtikultura.Sirsak, Mangga, Salak, Pepaya, dan banyak lagi buah yang saya temukan. Banyaknya buah yang tersaji di pasar Ranuyoso sebagian besar adalah hasil bumi Lumajang.
[caption id="attachment_382679" align="aligncenter" width="490" caption="Beraneka Ragam Buah di Pasar Ranuyoso (Reportase Pribadi)"]
[caption id="attachment_382680" align="aligncenter" width="300" caption="Aneka Produk Holtikultura (Reportase Pribadi)"]
Satu lagi produk yang menjadi ciri khas Kabupaten Lumajang, yaitu Pisang. Akan ditemukan beraneka jenis pisang Dilumajang. Pisang gajih, jabon, pisang buah (beberapa jenis pisang sebutan lumajang), dan yang unggulan pisang agung. Saat berjalan di beberapa deretan pedagang, saya mencoba melakukan wawancara dengan salah satu pedagang pisang Bapak Syamsuri yang sudah sejak tahun 1984 menjadi pedagang buah di pasar Ranuyoso. Bapak Syamsuri mengatakan pasar ini setiap hari pasaran selalu ramai, "kalau sudah ramai pasti macet mas, tapi ini enaknya. kerasa pasarnya". sambil tertawa.
[caption id="attachment_382683" align="aligncenter" width="490" caption="Bapak Syamsuri bersama Barang Dagangannya (Reportase Pribadi)"]
Sambil menyempatkan berfoto dengan bapak Syamsuri, menanyakan hal lebih lanjut tentang pasar ini. Bapak Syamsuri menyampaikan beberapa hal, para pedagang disini mulai melakukan persiapan berdagangnya dari Jam 11 malam. Kemudian momen hari pasaran ini akan berakhir kisaran Jam 10.00 Siang. "Kisaran jam 10.00 pasar sudah mulai sepi mas, karena disini bukan hanya pembeli satuan, banyak tengkulak dari luar kota juga datang kesini, probolinggo, pasuruan, surabaya".
[caption id="attachment_382685" align="aligncenter" width="324" caption="Tengkulak Membawa Aneka Buah (Reportase Pribadi)"]
Tidak heran jika Pasar Ranuyoso ramai akan tengkulak dari luar kota. Sedikit merangkum apa yang disampaikan Bapak Syamsuri, produk yang dijual di Pasar Ranuyoso merupakan produk yang turun dari petani langsung. Selain buahnya masih segar, harganya pun murah.
[caption id="attachment_382687" align="aligncenter" width="490" caption="Hasil Pertanian Pisang di Pasar Ranuyoso (Reportase Pribadi)"]
Dari Narasumber lain yang saya ambil, salah seorang pedagang nangka (gambar kanan dibawah) untuk nangka yang sudah dijualnya hanya cukup dibayar 15.000 saja. Cukup murah.
[caption id="attachment_382686" align="aligncenter" width="420" caption="Foto Transaksi yang Terjadi di Pasar Ranuyoso (Reportase Pribadi)"]
[caption id="attachment_382688" align="aligncenter" width="378" caption="Barisan Kendaraan Di Pasar Ranuyoso (Reportase Pribadi)"]
Mobil berjalan pelan-pelan, beberapa berhenti untuk membeli buah di Pasar Ranuyoso. Pasar Ranuyoso ini saya bilang unik, sangat unik. Kenapa, karena letaknya di bahu Jalan Provinsi. Melihat aturan, kegiatan pasar ini bisa dibilang melanggar. Tapi dengan cara pemasaran seperti ini, banyak orang dari daerah lain mengenal hasil bumi Lumajang, menjadi tengkulak, hingga dapat merambah pasar di luar Jawa Timur. Letak pasar di bahu jalan akan menjadi ajang promosi pada setiap orang yang melewati pasar Ranuyoso, bahwa produk lokal masih memiliki eksistensi dan sangat berpeluang untuk dikembangkan.
Kearifan para pedagang menghangatkan suasana pasar. Proses interaksi antar pedagang, dengan pembeli yang hangat mewujudkan proses sosial yang sesungguhnya. Sebelum mengakhiri wawancara, beberapa narasumber sempat berpromosi dengan Pasar Ranuyoso, dalam bahasa jawa mereka mengatakan "Iki terminal'e buah le", itu bahasa jawanya. Mereka mengatakan itu dengan bahasa Madura sebenarnya, karena bahasa yang digunakan di Pasar itu adalah bahasa Madura. Ini terminal komoditi buah-buahan nak maksudnya. Mereka mengatakan ini karena semua hasil komoditi buah di Lumajang yang akan dipasarkan ke daerah lain akan turun di Pasar Ranuyoso dulu. Begitu cerita dari Keunikan Pasar Ranuyoso.
Salam Pasar Rakyat. Go Rakyat.