Media sosial telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan modern. Namun, dampaknya terhadap anak-anak menjadi perhatian serius yang harus ditindaklanjuti dengan regulasi yang ketat.Â
Dalam beberapa tahun terakhir, berbagai negara mulai menerapkan aturan pembatasan usia bagi pengguna media sosial untuk melindungi anak-anak dari dampak negatifnya.Â
Langkah ini sangat diperlukan mengingat penggunaan media sosial yang tidak terkontrol dapat menyebabkan berbagai masalah psikologis, sosial, dan akademik bagi anak-anak.
Beberapa negara telah mengambil tindakan konkret untuk membatasi akses media sosial bagi anak-anak. Contohnya, di Prancis, pemerintah telah menerapkan aturan bahwa anak-anak di bawah usia 15 tahun harus mendapatkan izin orang tua sebelum membuat akun media sosial.Â
Di Inggris, kebijakan serupa diterapkan melalui Undang-Undang Keamanan Online yang mewajibkan platform digital memastikan pengguna yang lebih muda tidak mengakses konten yang tidak sesuai. Di Amerika Serikat, negara bagian Utah memberlakukan undang-undang yang mengharuskan anak-anak di bawah 18 tahun mendapatkan persetujuan orang tua untuk menggunakan media sosial dan membatasi akses mereka pada malam hari.Â
Langkah-langkah ini menunjukkan kesadaran global akan perlunya pengawasan yang lebih ketat terhadap penggunaan media sosial oleh anak-anak.
Dampak negatif media sosial bagi anak-anak telah banyak diteliti oleh para ahli. Salah satu dampak terbesar adalah meningkatnya kasus kecemasan dan depresi di kalangan remaja.Â
Penelitian menunjukkan bahwa paparan media sosial yang berlebihan dapat meningkatkan rasa rendah diri akibat perbandingan sosial yang tidak realistis dengan orang lain. Banyak anak muda terjebak dalam tekanan untuk menampilkan citra sempurna di dunia maya, yang sering kali berujung pada gangguan kepercayaan diri dan kesehatan mental yang buruk.
Selain dampak psikologis, media sosial juga berkontribusi terhadap penurunan prestasi akademik. Banyak anak-anak yang menghabiskan waktu berjam-jam untuk berselancar di media sosial, mengabaikan tugas sekolah, dan mengalami gangguan konsentrasi. Gangguan tidur akibat penggunaan media sosial yang berlebihan juga menjadi faktor yang mempengaruhi penurunan kinerja akademik mereka.
Tidak hanya itu, media sosial juga meningkatkan risiko anak-anak terpapar konten berbahaya, seperti pornografi, kekerasan, serta informasi yang salah atau menyesatkan. Tanpa adanya filter atau pengawasan yang ketat, anak-anak dapat dengan mudah mengakses konten yang tidak sesuai dengan usia mereka.Â