Mohon tunggu...
Tundung Memolo
Tundung Memolo Mohon Tunggu... Penulis - Tentor dan Penulis Buku, dll

Mendapat kesempatan mengikuti diklat dan lomba hingga ke luar kota dan luar negeri dari kementerian sehingga bisa merasakan puluhan hotel bintang 3 hingga 5. Pernah mendapat penghargaan Kepsek Inspiratif Tingkat Nasional Tahun 2023.

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Perspektif Gaya Hidup Modern Si Yolo dan Si Yono

2 Februari 2025   12:12 Diperbarui: 2 Februari 2025   11:33 37
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gaya Hidup Modern Yolo dan Yono (Sumber:Dokumen Pribadi)

Gaya hidup modern selalu berkembang mengikuti tren dan perubahan zaman. Dalam beberapa tahun terakhir, muncul dua filosofi yang kerap dibandingkan dalam memilih cara menjalani hidup: YOLO (You Only Live Once) dan YONO (You Only Need One). 

Keduanya merepresentasikan dua sudut pandang yang berlawanan tetapi sama-sama mencerminkan bagaimana generasi muda melihat kebahagiaan dan tujuan hidup mereka.

YOLO adalah prinsip yang menekankan hidup di momen sekarang tanpa terlalu banyak kekhawatiran tentang masa depan. Filosofi ini menarik banyak orang, terutama generasi muda yang ingin merasakan berbagai pengalaman dalam hidup mereka. YOLO mendorong seseorang untuk melakukan hal-hal yang mungkin belum pernah dicoba sebelumnya, seperti traveling ke tempat eksotis, mencoba makanan unik, menghadiri konser idola, hingga berinvestasi dalam pengalaman yang memberi kesan mendalam. 

Bagi penganut YOLO, hidup terlalu singkat untuk dihabiskan dengan menunggu atau menahan diri. Mereka percaya bahwa kebahagiaan sejati datang dari pengalaman yang membuat hidup terasa penuh warna dan berkesan.

Gaya hidup YOLO juga tercermin dalam tren konsumsi saat ini. Banyak orang memilih untuk menghabiskan uang mereka pada pengalaman daripada barang. Misalnya, mereka lebih memilih membeli tiket perjalanan ke luar negeri daripada menyimpan uang untuk membeli rumah. 

Tren ini juga mendorong pertumbuhan industri hiburan, pariwisata, dan gaya hidup digital yang memungkinkan seseorang untuk membagikan pengalaman mereka secara instan ke media sosial. YOLO juga menekankan kebebasan berekspresi, yang terlihat dari bagaimana orang semakin berani dalam mengeksplorasi fesyen, seni, hingga karier yang mungkin tidak konvensional.

Namun, di sisi lain, ada filosofi YONO yang justru lebih mengedepankan konsep kesederhanaan dan keberlanjutan. YONO, atau "You Only Need One," mengajarkan bahwa kebahagiaan tidak selalu datang dari banyaknya pengalaman atau kepemilikan, tetapi dari kualitas dan kebermaknaan dalam hidup. Pendekatan ini lebih rasional dan menekankan pada efisiensi serta kepemilikan yang lebih minimalis. YONO bukan hanya sekadar konsep finansial yang mengajarkan hidup hemat, tetapi juga cara berpikir yang lebih selektif dalam mengambil keputusan.

Penganut gaya hidup YONO cenderung memilih kualitas daripada kuantitas. Alih-alih membeli banyak pakaian trendi, mereka lebih memilih beberapa pakaian berkualitas tinggi yang tahan lama. Dalam hal pengalaman, mereka lebih fokus pada apa yang benar-benar berarti bagi mereka daripada sekadar mengikuti tren. Mereka lebih memikirkan investasi jangka panjang, baik dalam aspek keuangan maupun hubungan sosial. 

Prinsip YONO juga mendorong seseorang untuk hidup lebih sadar dan bertanggung jawab terhadap lingkungan. Fenomena seperti gerakan zero waste, slow living, dan investasi hijau sering kali berkaitan dengan pola pikir YONO yang lebih mempertimbangkan dampak dari setiap pilihan yang diambil.

Dua filosofi ini sebenarnya tidak dapat dikatakan sebagai benar atau salah, karena keduanya memiliki kelebihan dan tantangan masing-masing. YOLO memberikan kebebasan dan kegembiraan dalam menjalani hidup, tetapi juga bisa berujung pada pengambilan keputusan impulsif yang berdampak pada stabilitas keuangan atau kesehatan mental. Di sisi lain, YONO memberikan kestabilan dan kesederhanaan, tetapi juga bisa terasa membatasi bagi mereka yang ingin lebih banyak mencoba hal-hal baru dalam hidup.

Pada akhirnya, keseimbangan antara YOLO dan YONO menjadi kunci dalam menemukan cara hidup yang paling sesuai dengan setiap individu. Tidak ada salahnya menikmati momen dan mencoba hal-hal baru seperti yang dianjurkan oleh YOLO, tetapi juga penting untuk tetap mempertimbangkan masa depan dengan bijak seperti yang diajarkan oleh YONO. Dalam dunia yang semakin dinamis, menggabungkan semangat eksplorasi dengan kebijaksanaan dalam memilih prioritas akan membuat hidup lebih berarti dan harmonis.

Dalam kehidupan yang penuh dengan pilihan dan perubahan, penting bagi setiap individu untuk memahami nilai-nilai yang paling relevan bagi mereka. Baik YOLO maupun YONO memiliki tempatnya masing-masing dalam perjalanan hidup seseorang. Dengan menemukan keseimbangan yang tepat antara menikmati momen dan merencanakan masa depan, seseorang dapat menjalani kehidupan yang lebih memuaskan, seimbang, dan berkelanjutan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun