Tren side hustle atau pekerjaan sampingan semakin berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir. Terutama di tengah perubahan ekonomi yang cepat dan meningkatnya biaya hidup, banyak orang mencari cara untuk mendapatkan penghasilan tambahan di luar pekerjaan utama mereka.
Side hustle ini menjadi salah satu solusi praktis untuk mencapai kebebasan finansial atau memenuhi kebutuhan yang tidak bisa dipenuhi hanya dengan gaji utama. Namun, meski terlihat menguntungkan, ada banyak aspek yang perlu dipertimbangkan sebelum memulai sebuah side hustle. Dalam artikel ini, kita akan membahas bagaimana cara memulai side hustle dan apa saja risiko yang mungkin dihadapi.
Langkah pertama dalam memulai side hustle adalah menentukan bidang yang ingin digeluti. Banyak orang mulai mencari peluang di bidang yang mereka minati atau memiliki keahlian khusus, seperti menulis, desain grafis, atau fotografi. Namun, tidak jarang juga seseorang memulai side hustle di luar zona nyaman mereka, seperti berjualan online atau menjadi influencer di media sosial.Â
Memilih jenis pekerjaan sampingan yang sesuai dengan minat dan keterampilan sangat penting karena ini akan membuat seseorang lebih mudah bertahan dan berkembang dalam menjalankan pekerjaan sampingannya.
Setelah menentukan bidang, langkah berikutnya adalah merencanakan waktu dan sumber daya yang diperlukan. Side hustle memang menawarkan fleksibilitas, tetapi itu tidak berarti seseorang bisa sembarangan meluangkan waktu untuk pekerjaan sampingan tersebut. Seseorang perlu menilai berapa banyak waktu yang bisa disisihkan dari pekerjaan utama dan kegiatan sehari-hari lainnya.Â
Tanpa perencanaan waktu yang baik, side hustle justru bisa berakhir terbengkalai karena terlalu banyaknya tuntutan pekerjaan utama, keluarga, atau aktivitas lain. Maka dari itu, pengaturan waktu yang efisien sangat diperlukan agar pekerjaan sampingan tetap bisa dijalankan tanpa mengganggu aspek lain dalam kehidupan.
Selain itu, memanfaatkan teknologi juga merupakan cara yang tepat untuk memulai side hustle. Berbagai platform digital, seperti e-commerce, media sosial, atau aplikasi freelance, memungkinkan seseorang untuk terhubung dengan pasar yang lebih luas tanpa harus memiliki modal besar.Â
Dengan memanfaatkan platform tersebut, seseorang dapat memulai pekerjaan sampingan dengan modal minim dan risiko yang relatif lebih rendah. Misalnya, menjadi reseller produk atau menawarkan jasa secara freelance adalah langkah yang bisa dimulai dengan mudah tanpa perlu mengeluarkan banyak biaya.
Namun, meskipun side hustle menawarkan banyak keuntungan, ada sejumlah risiko yang perlu diperhatikan. Salah satu risiko utama adalah kelelahan atau burnout. Mengatur waktu antara pekerjaan utama dan pekerjaan sampingan yang seringkali saling bertabrakan bisa menyebabkan kelelahan fisik dan mental. Jika tidak dikelola dengan baik, seseorang bisa merasa terbebani dengan tuntutan pekerjaan yang tak ada habisnya, sehingga mempengaruhi kualitas hidup secara keseluruhan.
Risiko lain yang sering dihadapi adalah ketidakpastian pendapatan. Berbeda dengan pekerjaan utama yang biasanya memiliki penghasilan tetap, side hustle seringkali memiliki pendapatan yang fluktuatif. Pendapatan dari pekerjaan sampingan bisa sangat bervariasi setiap bulan, tergantung pada permintaan pasar atau jumlah klien yang berhasil didapat.Â
Ketidakpastian ini bisa menjadi tantangan besar bagi mereka yang mengandalkan pendapatan sampingan untuk kebutuhan sehari-hari atau yang memiliki tujuan keuangan jangka panjang.
Selain itu, ada risiko terkait dengan persaingan yang ketat. Karena semakin banyak orang yang tertarik untuk memulai side hustle, persaingan dalam berbagai bidang juga semakin meningkat. Misalnya, di platform freelance atau pasar e-commerce, semakin banyak individu yang menawarkan produk atau jasa serupa, sehingga mempersulit seseorang untuk menonjol dan mendapatkan perhatian konsumen. Oleh karena itu, untuk berhasil dalam side hustle, dibutuhkan kreativitas dan usaha ekstra agar dapat menawarkan sesuatu yang unik dan menarik di tengah persaingan yang sengit.
Sebagai penutup, meskipun tren side hustle menawarkan banyak peluang menarik, penting untuk menyadari bahwa ada tantangan dan risiko yang harus dihadapi. Keberhasilan dalam menjalankan side hustle memerlukan perencanaan yang matang, pengelolaan waktu yang baik, dan kemampuan untuk beradaptasi dengan dinamika pasar. Dengan memperhatikan aspek-aspek ini, seseorang bisa mengoptimalkan potensi side hustle dan menghindari berbagai risiko yang mungkin timbul.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI