Mohon tunggu...
Tundung Memolo
Tundung Memolo Mohon Tunggu... Penulis - Tentor dan Penulis Buku, dll

Mendapat kesempatan mengikuti diklat dan lomba hingga ke luar kota dan luar negeri dari kementerian sehingga bisa merasakan puluhan hotel bintang 3 hingga 5. Pernah mendapat penghargaan Kepsek Inspiratif Tingkat Nasional Tahun 2023.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Coursera dan Pendidikan Digital Indonesia

30 Januari 2025   09:09 Diperbarui: 30 Januari 2025   08:31 58
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Pendidikan telah mengalami transformasi besar sejak kemunculan teknologi digital. 

Jika dahulu akses ke pendidikan berkualitas hanya terbatas pada mereka yang mampu secara finansial atau yang diterima di universitas ternama, kini batasan tersebut semakin kabur. 

Platform pembelajaran daring seperti Coursera telah membuktikan bahwa pendidikan berkualitas bisa diakses oleh siapa saja, di mana saja. 

Namun, pertanyaannya adalah, apakah sistem pendidikan Indonesia sudah siap mengadopsi model seperti ini?

Coursera didirikan pada tahun 2012 oleh dua profesor dari Stanford University, Andrew Ng dan Daphne Koller. Tujuan mereka sederhana namun revolusioner: mendemokratisasi pendidikan dengan membuka akses ke kursus dari universitas dan institusi terbaik dunia. 

Melalui model ini, siapa pun yang memiliki koneksi internet bisa belajar langsung dari profesor Harvard, Yale, MIT, atau bahkan perusahaan teknologi besar seperti Google dan IBM. 

Hal ini tentu mengubah lanskap pendidikan global, menciptakan kesempatan baru bagi individu yang mungkin tidak memiliki akses ke universitas konvensional.

Keunggulan utama dari Coursera terletak pada fleksibilitasnya. Tidak seperti pendidikan tradisional yang terikat oleh ruang dan waktu, Coursera memungkinkan siapa pun untuk belajar sesuai dengan ritme mereka sendiri. 

Materi disajikan dalam bentuk video, bacaan, serta tugas-tugas interaktif yang dapat diakses kapan saja. Ini sangat menguntungkan bagi pekerja profesional yang ingin meningkatkan keterampilan mereka tanpa harus meninggalkan pekerjaan, atau bagi mahasiswa yang ingin memperdalam pengetahuan di luar kurikulum kampus mereka.

Di tingkat global, platform ini telah digunakan oleh jutaan orang, dengan negara seperti Amerika Serikat, India, dan Tiongkok menjadi pengguna terbesar. 

Tidak mengherankan, mengingat negara-negara ini memiliki budaya pembelajaran daring yang kuat serta kebutuhan akan tenaga kerja yang terus berkembang. 

Namun, Indonesia juga mulai menunjukkan tren positif dalam penggunaan Coursera. Banyak mahasiswa dan profesional di Indonesia yang memanfaatkan platform ini untuk mempelajari keterampilan baru, terutama di bidang teknologi informasi, data science, dan bisnis digital.

Jika melihat sistem pendidikan di Indonesia secara keseluruhan, tampaknya kita masih jauh dari pendekatan inovatif seperti yang ditawarkan Coursera. 

Pendidikan di Indonesia masih sangat bergantung pada metode konvensional, di mana ruang kelas fisik, buku teks, dan sistem ujian menjadi elemen utama. 

Di satu sisi, ini tidak sepenuhnya buruk, karena interaksi langsung dengan pengajar tetap memiliki nilai yang besar. Tetapi di sisi lain, pendekatan ini juga memiliki banyak keterbatasan, terutama dalam hal aksesibilitas dan fleksibilitas.

Indonesia adalah negara dengan wilayah yang sangat luas, dengan banyak daerah terpencil yang sulit dijangkau oleh fasilitas pendidikan berkualitas. 

Tidak semua orang memiliki kesempatan untuk berkuliah di universitas terkemuka di Jakarta, Yogyakarta, atau Bandung. 

Jika sistem pendidikan Indonesia bisa mengadopsi model seperti Coursera, maka pendidikan berkualitas tidak lagi menjadi hak istimewa segelintir orang, melainkan sesuatu yang dapat diakses oleh siapa saja, dari Sabang sampai Merauke.

Selain itu, dunia kerja saat ini menuntut keterampilan yang terus berkembang. Banyak pekerjaan yang ada saat ini mungkin tidak akan relevan dalam beberapa tahun ke depan karena perkembangan teknologi yang sangat cepat. 

Oleh karena itu, sistem pendidikan seharusnya tidak hanya berfokus pada memberikan gelar akademik, tetapi juga membekali individu dengan keterampilan yang bisa langsung diterapkan di dunia kerja. 

Coursera telah memahami hal ini dan berkolaborasi dengan perusahaan besar untuk menciptakan kursus yang sesuai dengan kebutuhan industri.

Jika Indonesia ingin mengejar ketertinggalan dalam bidang pendidikan dan persiapan tenaga kerja, pemerintah dan institusi pendidikan perlu mulai berpikir untuk mengembangkan platform pembelajaran daring yang dapat diakses oleh seluruh masyarakat. 

Bukan hanya sekadar kelas daring yang sekadar memindahkan metode ceramah ke dalam format video, tetapi sebuah ekosistem pembelajaran yang benar-benar interaktif dan fleksibel seperti yang ditawarkan oleh Coursera.

Tentu saja, ada tantangan yang harus dihadapi. Tidak semua orang di Indonesia memiliki akses internet yang stabil, dan masih ada kesenjangan digital yang cukup besar antara daerah perkotaan dan pedesaan. 

Namun, dengan investasi yang tepat dalam infrastruktur digital serta kebijakan pendidikan yang progresif, tantangan ini bisa diatasi.

Pada akhirnya, Coursera telah membuktikan bahwa pendidikan berkualitas bisa diakses oleh siapa saja, dan model ini seharusnya menjadi inspirasi bagi Indonesia. 

Kita tidak bisa terus terpaku pada sistem pendidikan lama yang membatasi akses dan fleksibilitas. Jika ingin menciptakan generasi yang siap menghadapi masa depan, kita harus mulai berpikir lebih terbuka dan mengadopsi metode pembelajaran yang lebih modern dan inklusif.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun