Liverpool telah menunjukkan konsistensi dan dominasi, sementara Manchester City dan Real Madrid harus menghadapi tantangan internal dan eksternal untuk kembali ke performa terbaik mereka.
Musim 2024-2025 menjadi periode penuh tantangan bagi Manchester City di bawah asuhan Pep Guardiola.
Meskipun berhasil meraih kemenangan impresif 3-1 atas Chelsea pada 25 Januari 2025, performa mereka secara keseluruhan menunjukkan inkonsistensi yang mengkhawatirkan.
Saat ini, City berada di peringkat kelima klasemen Liga Primer Inggris, tertinggal 12 poin dari pemuncak klasemen, Liverpool.
Guardiola sendiri mengakui adanya penurunan dalam permainan timnya.
Ia menyatakan bahwa City telah kehilangan "faktor ketakutan" yang sebelumnya membuat lawan gentar.
Sang manajer menyoroti masalah penguasaan bola yang kurang optimal dan perubahan taktik lawan sebagai penyebab utama penurunan performa.
Selain itu, kepergian beberapa pemain kunci dengan kecepatan tinggi turut memengaruhi dinamika permainan tim.
Untuk mengatasi masalah ini, Guardiola melakukan perubahan taktik signifikan. Dalam pertandingan melawan Chelsea, ia meninggalkan pendekatan tiki-taka yang menjadi ciri khasnya dan beralih ke permainan lebih langsung dengan memanfaatkan umpan panjang.
Kehadiran rekrutan baru, Omar Marmoush, yang didatangkan dari Frankfurt dengan nilai transfer 59 juta, memberikan dimensi baru dalam serangan City.
Marmoush berperan sebagai 'inside forward' yang mendukung Erling Haaland dan Phil Foden, menciptakan formasi serangan yang lebih dinamis.