Yolo merasa sedikit terjebak, tapi tetap duduk. “Oke deh, tapi cuma sepuluh menit, ya?”
Dengan enggan, Yolo membuka buku yang ada di depannya. Ternyata, setelah membaca beberapa halaman, dia mulai menemukan beberapa fakta yang menarik tentang sejarah Indonesia. Yono yang melihatnya mulai tersenyum, tapi dia tetap tidak ingin Yolo terlalu lama teralihkan.
Tiba-tiba, Yolo mendapatkan ide. “Yono, gimana kalau kita buat laporan ini dalam bentuk video aja? Gue bisa jadi pembicara, dan lu yang jadi naratornya. Kan seru, bisa bikin tugas lebih kreatif!”
Yono berpikir sejenak, lalu menjawab, “Itu ide yang menarik, Yolo. Tapi kita harus nyari bahan yang tepat buat video itu. Kita butuh informasi yang jelas dan terpercaya, jadi kita nggak boleh asal."
Dengan semangat baru, Yolo dan Yono mulai bekerja sama. Mereka mencari informasi dari buku, menulis catatan, dan mulai merancang konsep video mereka. Tiba-tiba, Yolo mendapatkan sebuah ide baru yang membuatnya bersemangat. “Yono, gue bisa bikin animasi buat bagian-bagian sejarah yang penting! Kita bakal lebih gampang ngejelasin kalau ada gambarnya.”
Yono mengangguk, meskipun dia lebih suka cara tradisional. “Baiklah, kalau itu yang bikin kamu semangat. Tapi kita tetap harus hati-hati, supaya nggak ada yang terlewat dari sejarah yang harus kita ceritakan.”
Selama beberapa jam berikutnya, Yolo dan Yono saling bekerja sama untuk menyelesaikan tugas tersebut. Yolo yang semula tidak tertarik mulai menikmati proses belajar, terutama ketika dia bisa berkreasi dengan ide-ide barunya. Sementara itu, Yono yang lebih suka bekerja dengan data dan fakta tetap memastikan setiap informasi yang mereka gunakan akurat dan sesuai dengan tugas.
Namun, saat hampir selesai, mereka menghadapi satu masalah besar: komputer yang mereka gunakan di perpustakaan tiba-tiba mati. "Wah, gimana nih? Kita udah hampir selesai!" keluh Yolo, melihat layar yang tiba-tiba gelap.
“Tenang, kita masih bisa cari solusi,” jawab Yono dengan tenang. "Kita bisa lanjutkan kerjaan di lab komputer atau di rumah. Kita nggak boleh panik."
Yolo merasa sedikit frustasi, tetapi Yono memberikan solusi yang jelas. Mereka pun memindahkan semua pekerjaan mereka ke komputer lain dan menyelesaikan tugas mereka di sana. Tak lama kemudian, tugas sejarah mereka selesai dengan sempurna, bahkan lebih kreatif dari yang mereka bayangkan.
Ketika tugas tersebut akhirnya dipresentasikan di depan kelas, teman-teman mereka terkesan dengan laporan yang berbentuk video animasi tersebut. Guru mereka, Pak Haris, juga memberikan pujian. “Tugas kalian kreatif dan informatif. Kalian bisa menggabungkan fakta sejarah dengan cara yang menarik.”