Mohon tunggu...
Tundung Memolo
Tundung Memolo Mohon Tunggu... Penulis - Tentor dan Penulis Buku, dll

Mendapat kesempatan mengikuti diklat dan lomba hingga ke luar kota dan luar negeri dari kementerian sehingga bisa merasakan puluhan hotel bintang 3 hingga 5. Pernah mendapat penghargaan Kepsek Inspiratif Tingkat Nasional Tahun 2023.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Mengapa Deep Learning Jadi Perbincangan Hangat?

24 Januari 2025   13:13 Diperbarui: 24 Januari 2025   11:15 49
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

Belakangan ini, istilah "Deep Learning" sering muncul dalam berbagai diskusi, dari seminar teknologi hingga media sosial, bahkan menjadi topik yang tak bisa dihindari dalam dunia teknologi. Apa yang membuatnya begitu hangat dibicarakan? Mengapa banyak orang, baik yang ahli maupun yang awam, terkesan dengan konsep ini?

Pertama-tama, Deep Learning adalah cabang dari machine learning yang memungkinkan sistem untuk belajar dari data dalam jumlah besar dan kompleks, bahkan lebih canggih dari algoritma pembelajaran mesin tradisional. Dengan kemampuannya untuk mengenali pola dari data yang sangat besar dan tidak terstruktur, seperti gambar, suara, atau teks, Deep Learning telah membuka berbagai kemungkinan yang sebelumnya tidak terbayangkan.

Namun, yang membuat Deep Learning begitu mencuri perhatian bukan hanya kemampuannya yang luar biasa, tetapi juga bagaimana teknologi ini telah merasuk ke dalam berbagai aspek kehidupan kita. Dari aplikasi kecerdasan buatan yang digunakan dalam asisten virtual seperti Siri atau Google Assistant, hingga perkembangan pesat dalam bidang medis, seperti diagnosa penyakit melalui citra medis atau penemuan obat baru, Deep Learning telah menjadi pendorong utama inovasi. Hal ini tentu menarik perhatian banyak pihak, terutama mereka yang ingin tahu bagaimana teknologi ini dapat mengubah cara kita bekerja, belajar, dan berinteraksi.

Selain itu, perkembangan infrastruktur komputasi yang semakin kuat, seperti penggunaan GPU yang lebih terjangkau, serta tersedianya data dalam jumlah besar (big data), telah membuat Deep Learning menjadi lebih terjangkau dan mudah diakses. Ini memungkinkan para pengembang, peneliti, dan bahkan perusahaan kecil untuk berinovasi dan menciptakan aplikasi baru yang memanfaatkan potensi besar dari Deep Learning.

Namun, tak hanya karena kehebatannya dalam teknologi, Deep Learning juga sering dibicarakan karena tantangannya. Walaupun hasilnya luar biasa, Deep Learning membutuhkan banyak sumber daya, baik dari sisi komputasi maupun data. Selain itu, ada kekhawatiran terkait etika penggunaan AI yang berbasis Deep Learning, terutama dalam hal privasi dan pengambilan keputusan yang bisa sangat mempengaruhi hidup manusia.

Dengan segala hal ini, tidak heran jika Deep Learning menjadi topik yang ramai diperbincangkan. Ada antusiasme yang tinggi terkait potensi luar biasa yang dimilikinya, tetapi juga ada kesadaran akan tantangan besar yang perlu dihadapi dalam penerapannya. Yang pasti, masa depan Deep Learning sangat menjanjikan dan sangat menarik untuk diikuti.

Deep Learning dalam Konsep Pembelajaran

Deep Learning (DL) dalam konteks pembelajaran bisa diartikan sebagai pendekatan yang mengadaptasi prinsip-prinsip kecerdasan buatan untuk memproses dan memahami data, dengan meniru cara otak manusia memproses informasi. Pada dasarnya, Deep Learning adalah salah satu teknik dalam machine learning yang menggunakan struktur jaringan saraf tiruan (neural networks) yang sangat dalam (deep). Dalam dunia pendidikan atau pembelajaran, Deep Learning membawa berbagai potensi untuk mentransformasi cara kita belajar dan mengajar. Berikut adalah beberapa konsep di mana Deep Learning berperan dalam dunia pembelajaran:

1. Pembelajaran Otomatis dan Adaptif

Deep Learning memungkinkan terciptanya sistem pembelajaran yang bersifat otomatis dan adaptif. Dalam konteks ini, mesin bisa belajar dari data besar yang diumpankan ke dalam sistem, seperti data perilaku siswa, hasil ujian, atau data interaksi mereka dalam platform pembelajaran. Berdasarkan pola-pola yang ditemukan, sistem dapat memberikan umpan balik yang lebih tepat, rekomendasi materi yang relevan, atau bahkan menyesuaikan kurikulum secara dinamis dengan mengikuti perkembangan kemampuan masing-masing siswa.

Contoh:

  • Sistem rekomendasi dalam pendidikan: Platform seperti Khan Academy atau Coursera bisa menggunakan algoritma Deep Learning untuk mempersonalisasi pengalaman belajar, memberi materi yang sesuai dengan tingkat pemahaman siswa.
  • Pembelajaran adaptif: Sistem yang bisa mengubah tingkat kesulitan soal atau topik secara otomatis berdasarkan kemajuan individu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun