Tahun 2019
Facebook tetap memimpin hingga November 2019, tetapi tren penurunannya berlanjut. Pada akhir tahun, pangsa Facebook turun menjadi 21%. Sementara itu, YouTube terus naik, bersaing ketat dengan Twitter. Instagram dan Pinterest juga saling bertukar posisi.
Tahun 2020
Hingga Agustus 2020, data menunjukkan Facebook memiliki pangsa 40,45%, diikuti oleh YouTube (35,42%), Pinterest (13,25%), Twitter (5,52%), dan Instagram (4,83%). Selisih antara Facebook dan YouTube semakin kecil, hanya sekitar 5%. Jika dibandingkan tahun 2015, selisih antara keduanya yang sebelumnya mencapai lebih dari 80% kini hampir hilang. Dengan asumsi pengguna media sosial di Indonesia berjumlah 100 juta, pengguna YouTube diperkirakan telah melampaui angka 35 juta.
Tahun 2021-2024
Tren menunjukkan dominasi Facebook terus melemah, sementara YouTube semakin menguat. Pada akhir 2021, YouTube berhasil melampaui Facebook dalam hal pangsa pasar pengguna media sosial di Indonesia. Data dari 2022 mengungkapkan YouTube meraih 45% pangsa pasar, dibandingkan dengan Facebook yang turun menjadi 30%.
Pada 2023, YouTube semakin kokoh dengan pangsa pasar mendekati 50%, sementara Facebook berada di angka 25%. Popularitas YouTube didorong oleh konten video yang beragam, algoritma yang mendorong video berkualitas, dan aksesibilitasnya yang lebih baik dibandingkan platform lain. Hingga 2024, YouTube diperkirakan terus memimpin sebagai platform media sosial utama di Indonesia, sementara Facebook mempertahankan posisi sebagai pemain besar tetapi dengan tren stagnan.
Mengapa YouTube Kian Populer?
YouTube menawarkan keunggulan yang tidak dimiliki platform lain. Facebook memang memiliki fitur video, tetapi pengguna sering kesulitan menemukan video lama. Sebaliknya, YouTube menawarkan katalog video yang terorganisir, memungkinkan pengguna menemukan video dari dua minggu, dua bulan, bahkan dua tahun lalu.
YouTube juga bukan seperti Twitter yang hanya menyediakan teks singkat, atau Instagram yang fokus pada teks dan gambar. YouTube menawarkan nilai substansi yang lebih mendalam. Konten di YouTube tidak hanya informatif tetapi juga memiliki nilai pustaka yang tinggi, yang menjadikannya sumber utama pencarian informasi.