Mohon tunggu...
TUN SAMUDRA
TUN SAMUDRA Mohon Tunggu... Politisi - Laki-Laki

SAYA MENULIS UNTUK 2 MANFAAT

Selanjutnya

Tutup

Politik

Air Mata Setnov, "Ketua Umum" Sebagai Jalan Menuju Pengampunan

17 Mei 2016   18:14 Diperbarui: 17 Mei 2016   18:43 6
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jawabannya tentu saja tidak. !

Walaupun Setya Novanto merupakan penentu kebijkan tertinggi dalam partai Golkar, namun di dalam Struktur partai Golkar ada beberapa Jabatan-jabatan yang cukup strategis yang akan dapat mempengaruhi kebijakan Ketua Umum. Jadi artinya Setya Novanto tidak berpikir sendiri dalam partai politik ini. Jika mengambil keputusan sendiri yang dinilai merugikan. Maka akan mendapat kecaman dari para Elite lain. Apalagi di Era Demokrasin ini sedang gencar-gencarnya pembentukan partai baru oleh Kader partai politik yang merasa dikecewakan. Dan Setya Novanto tentunya tidak akan membiarkan perpecahan terjadi, oleh sebab itu Setya Novanto bertekad akan mengembalikan partai golkar di dalam marwahnya dengan bersungguh-sungguh menjalankan amanah yang diembannya demi terciptanya tujuan luhur partai golkar

Apa tujuan Setya Novanto menjadi Ketua umum Golkar ?

Tidak ada orang yang mau mengulangi kesalahan yang pernah ia lakukan. Dan jika ada, berarti orang itu butuh Piknik. Setya Novanto bertekad untuk menunjukan bahwa dia masih bisa berbuat untuk Negeri ini. Dia berharap dengan menjadi ketua Golkar akan lebih memudahkannya untuk berkarya dan mengabdi kepada rakyat Indonesia. Tentunya rasa penyesalan dalam diri Setya Novanto ada sebagai seorang manusia biasa. Oleh sebab itu mestinya kita berikan dia kesempatan untuk berbuat sebagai bentuk permintaan maafnya kepada rakyat Indonesia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun