Mohon tunggu...
TUN SAMUDRA
TUN SAMUDRA Mohon Tunggu... Politisi - Laki-Laki

SAYA MENULIS UNTUK 2 MANFAAT

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

LGBT Bukan Genosida: Jangan Diskriminatif! Tapi Diasingkan!

17 Februari 2016   13:22 Diperbarui: 17 Februari 2016   14:13 409
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

3. Indonesia bukan negara Islam, dan Islampun tidak mengajarkan Diskriminasi terhadap suatu kelompok tertentu yang nilai-nilai kehidupannya berbeda dengan kelompok mayoritas. Kecuali kelompok Fundamentalis dan Radikal.

Penulis pribadi sangatlah tidak merespek dan menolak LGBT ini, namun penulis sangat tidak setuju apabila kaum LGBT ini di diskriminasi, karena tidak ada yang bisa merasakan perasaan manusia satu sama lain, coba dengarkan apa yang mereka rasakan, Ini persoalan rasa dan kenyamanan manusia lain, namun harus diselesaikan, tidak bisa tidak, karena jika terus dibiarkan apalagi seperti sekarang orang sudah mengaku secara terang-terangan, hal itu sangat berbaya, mengingat Kelompok Fundamental dan radikal akan terus mengikuti dan tidak menutup kemungkinan akan terjadi diskriminatif. mungkin bisa dicoba baik dengan terapi, rehabilitasi, rukiah, dll.

Semangat Gusdur di era orde baru yang mendambakan kebebasan, kesetaraan, serta kemajuan bagi segenap rakyat Indonesia, tanpa membeda-bedakan ras, kelompok, suku , golongan, dan agama jangan sampai kita khianati.

Gus Dur telah mewariskan generasi penerusnya pemikiran mengenai toleransi, pluralisme, inklusivitas, dan semangat anti kekerasan. Sehingga apapun yang terjadi, sehingga untuk menemukan solusi mesti diselesaiakan tanpa ada kekerasan terhadap LGBT ini di Indonesia. kita harus mempertahankan peninggalan Gusdur yang sangat berharga ini. Kami menolak LGBT tapi bukan dengan Disikriminasi.

Penulis lebih sepakat apabila di buat aturan perundang-undangan yang melarang kaum LGBT ini untuk berada di Indonesia, dengan pertimbangan akan membuat gaduh Indonesia, mengingat paham fundamental dan radikal telah bertebaran di Indonesia, serta persoalan keamanan dan keselamatan bagi LGBT ini.

Analoginya jangankan LGBT, orang normal pun namun tidak sepaham pun di teror(lihat kasus bom bali), apalagi LGBT yang sudah jelas berisikan kaum Laknautullah. Naudzubillah. Kiamat sudah dekat.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun