Mohon tunggu...
Tumpal Beckham
Tumpal Beckham Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa, manusia biasa

Mahasiswa yang senang menulis

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Krisis Pangan Masa Covid-19, di Mana Sebenarnya Keberpihakan Pemerintah?

10 Juli 2020   12:20 Diperbarui: 10 Juli 2020   12:12 117
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Alhasil, seperti sebuah karma, selain menghadapi penyebaran Covid-19 yang kian meluas, Pemerintah juga harus menghadapi ancaman krisis bahan pangan. Ujungnya, Presiden Jokowi meminta BUMN untuk segera membuka lahan pertanian. Namun, dihimpun dari detik finance, menurut Pengamat Pertanian dari Institut Pertanian Bogor (IPB) Dwi Andreas, pemerintah seperti tidak belajar dari pengalaman, program cetak sawah tahun-tahun sebelumnya tidak ada hasil, justru merusak ekosistem. "(Cetak sawah) digunakan untuk apa? Kita cetak sawah itu hasilnya baru bisa terlihat 3-4 tahun lagi. Padahal masalah ada di depan mata saat ini bukan 3-4 tahun lagi. Jadi dengan cetak sawah ini tidak akan menjawab persoalan," ucapnya. Banyak pihak meragukan langkah Presiden dalam mencetak lahan sawah.

Lagi-lagi, masyarakat dibingungkan oleh langkah Pemerintah bukan? Setelah maraknya penggusuran yang dilakukan tahun-tahun kebelakang, justru sekarang Pemerintah kewalahan dengan ketersediaan bahan pangan yang kian menipis ditengah masa pandemi ini. Alangkah baiknya masyarakat mulai mempersiapkan ketahanan pangan sendiri mulai dari membangun hidroponik disekitar lingkungan rumah. Setidaknya, jika memang krisis benar-benar terjadi, hal kecil seperti hidroponik ini dapat menjadi tameng ketahanan pangan keluarga, sambil berharap masa ini cepat berakhir.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun