Pajang adalah nama sebuah nama kesultanan di Jawa Tengah pada abad ke-16. Kesultanan ini didirikan oleh Hadiwijaya alias Joko Tingkir, setelah keruntuhan Demak. Kesultanan Pajang berlokasi di perbatasn Kota Surakarta dan Sukoharjo.
Umur Kesultanan Pajang tidak berlangsung lama, hanya dari 1554-1587. Meskipun umur kesultanan ini berlangsung relatif pendek, tapi identitas Pajang lekat hingga hari  ini. Istilah laskar Pajang masih kerap digunakan hari ini. Pertama dalam arti sempit untuk menyebut masyarakat karesidenan Surakarta dan dalam arti luas adalah wilayah yang pernah dikuasai Pajang, yaitu Jawa Tengah dan sebagian Jawa Timur.
Pertengahan Mei 2023 ini ada peristiwa menarik terjadi di tlatah Pajang. Gibran Rakabuming Raka bertemu dengan Prabowo Subianto di sebuah angkringan Omah Semar di Solo. Kejadian tersebut diikuti dengan pemanggilan Gibran ke Kantor DPP PDIP di Jakarta.
Kejadian tersebut tentu memunculkan spekulasi bahwa laskar Pajang pecah. Solo maupun Jawa Tengah pada umumnya, dalam dua periode pilpres mutlak dimenangkan oleh Jokowi. Dalam pilpres 2024, daerah ini diharapkan jadi lumbung suara Ganjar Pranowo. Tapi rasanya tidak akan mudah seperti tahun 2014 dan 2019.
Pecahnya laskar Pajang sebenarnya bukan perkara perebutan suara antara Ganjar Pranowo dan Prabowo Subianto. Anies Baswedan pun punya pendukung yang kuat di daerah Solo dan Jawa Tengah. Sebagai Pembina Komunitas Pelestari Seni Budaya Nusantara, Anies punya dukungan di akar rumput yang kuat.
Bahkan, salah satu dalang terkondang di Indonesia, Ki Anom Suroto, menyatakan dukungan kepada Anies Baswedan. Saat Ki Manteb Sudarsono masih hidup, dalang ini juga dikenal dekat dengan Anies Baswedan.
Para pecinta wayang dan pecinta budaya Jawa banyak yang memberikan dukungan kepada Anies Baswedan. Hal inilah yang membuat suara di Solo maupun Jawa Tengah akan terdistribusi dengan merata. Suara Ganjar, bisa jadi jauh di bawah prediksi. Padahal, Jawa Tengah adalah daerah paling diharapkan Ganjar, karena sudah  memimpin hampir 10 tahun.
Bila perolehan suara di Jawa Tengah terdistribusi dengan merata, sudah pasti harapan Ganjar untuk maju ke putaran kedua akan berat. Jawa Tengah adalah satu-satunya harapan Ganjar untuk melenggang ke putaran kedua. Faktanya, Jawa Tengah sepertinya tidak akan jadi lumbung Ganjar. Melihat kemungkinan ini, peluang Ganjar rasanya cukup berat.
Sementara Anies Baswedan setelah melakukan tirakat di Jawa Tengah dan Jawa Timur mendapatkan fakta bahwa banyak keluhan dari warga Jawa Tengah, mulai dari langkanya pupuk hingga akses jalan yang tidak layak. Banyak suara akar rumput yang menyatakan dukungan kepada Anies Baswedan.
"Saya temukan dalam percakapan itu, kami menemukan bahwa di Jatijaya (Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta) ini potensi untuk kita menang amat besar. Jauh lebih besar daripada yang diprediksi orang banyak," kata Anies Baswedan.
Melihat fakta dan peta di atas, rasanya pertarungan di Jawa Tengah tidak akan mudah seperti pilpres 2014 dan 2019.[]
Yuk baca artikel menarik Ki Tumenggung yang lain disini ya:Â
Salahkah Subsidi Mobil Listrik?
Anies Baswedan dan Kesinambungan Kebijakan Presiden
Adakah yang Lebih Peduli Rakyat dibanding Anies Baswedan
Cerita di Balik Surat Perjanjian Prabowo-Anies
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H