Di satu ruas jalan, sebuah mobil melaju kencang dan menerabas genangan. Meskipun bukan genangan yang dalam, cukup untuk mencipratkan air ke motor, badan, dan bahkan wajah Ridho. Alhasil badannya pun basah kuyup terkena cipratan air.
Anehnya, Ridho merasa biasa saja dengan cobaan tersebut. Dalam kondisi normal, biasanya dia akan marah dengan perilaku pengendara mobil yang tidak memperhatikan orang lain, khususnya kepada pemotor dan pejalan kaki saat hujan.
Ridho sempat bertanya kepada diri sendiri, kenapa dia bisa setenang dan sekalem ini. Setelah tragedi cipratan tersebut, Ridho justru ingin membaca Surat Al-Ikhlas. Ayat-ayat Al-Ikhlas pun melantun lirih dari mulutnya. Setelah itu hatinya terasa semakin tenang. Ini agak di luar kebiasaan Ridho. Tapi entah mengapa seperti ada yang mendorongnya untuk melakuan hal tersebut.
Perjalanan ke rumah malam itu terasa cepat. Sesampai di rumah, ia langsung bertanya kepada istrinya.
"Bagaimana sakit kepalanya?" tanya Ridho.
"Sudah baikan," jawab istrinya.
Ridho pun lalu meminta istrinya untuk memeriksa kepala Ridho. Sang istri sempat heran. Dia yang menelepon sakit kepala, pulang-pulang justru Ridho yang minta diperiksa kepalanya. Ridho pun lalu bercerita bahwa dia baru saja mendapat kejadian aneh, yaitu kepalanya dipukul berkali-kali oleh Wan Sehan.
Meskipun tidak merasakan sakit karena pukulan tersebut, Ridho tetap ingin memastikan bahwa kepalanya baik-baik saja. Sang istri memeriksa dan menyatakan tidak apa-apa kepala Ridho. Tidak ada tanda-tanda pemukulan atau luka. Ridho pun merasa lega.
Setelah memastikan kepalanya baik-baik saja, Ridho segera mengajak istrinya ke rumah sakit. Meski mengaku sudah mendingan dan tidak merasa pusing lagi, tapi dia ingin memastikan istrinya baik-baik saja.
Setelah diperiksa dokter, ternyata istri Ridho memang baik-baik saja. Tidak ada gejala sakit pada istrinya. Ridho tentu senang dengan penjelasan dokter. Ia lalu berpikir, apakah hal ini ada hubungannya dengan kepalanya yang dipukul Wan Sehan. Ridho tak bisa memastikan, meskipun dia tetap merasa penasaran.
Satu hal yang membuat Ridho gembira, setelah kejadian malam itu, Ridho merasa hatinya sekarang terasa lebih tenang. Ia merasa bisa mengendalikan emosinya dengan sangat baik. Kebiasaan uring-uringannya sudah hilang. Sekali lagi, sebuah tanda tanya masih tersimpan di hatinya. Apakah ada hubungannya dengan kejadian malam itu atau tidak? Entahlah, Ridho masih ragu. Yang pasti, dia merasa senang, karena sekarang hatinya terasa lebih tenang. []