"Setelah 40 tahun menunggu, Puji Tuhan baru di bawah kepemimpinan Bapak Anies Baswedan, GPIB Pelita Jakarta mendapatkan BOTI, Izin Prinsip dan IMB. Terima kasih, Pak," kata Pelaksana Harian Majelis Jemaat (PHMJ) GPIB Jemaat Pelita Jakarta, Pendeta Sarah Tahitu Hengkesa.Â
Raut bahagia jelas terlihat di wajah Pendeta Sarah, saat menyampaikan ucapan terima kasih di acara Terima Kasih Jakarta. Penantian panjang selama 40 tahun, akhirnya lunas di masa kepemimpinan Anies Baswedan.
GPIB Pelita Jakarta akhirnya bisa mulai melakukan pembangunan gereja pada Agustus 2022. Gereja yang terletak di Jalan Lubang Buaya, Jakarta Timur tersebut diperkirakan akan selesai pada tahun 2023.
Kebijakan Anies dalam memberikan Bantuan Operasional Tempat Ibadah (BOTI), Izin Prinsip, dan IMB kepada GPIB Pelita Jakarta adalah salah satu bukti tentang toleransi, keadilan, dan kesetaraan dalam memimpin Jakarta. Semua agama mendapatkan perlakuan sama, tidak ada yang dibeda-bedakan. Â
Masih banyak sekali bukti Anies Baswedan dalam membangun keharmonisan dan toleransi beragama di DKI Jakarta. Bukti lain Anies membangun toleransi di Jakarta adalah dengan menggelar Christmas Carol di ruang publik Jakarta. Christmas Carol adalah tradisi menyanyikan lagu pujian di hari Natal.
"Jakarta adalah rumah untuk semua. Saat umat muslim menggelar takbiran menjelang Lebaran, maka kesempatan sama harus dirasakan umat beragama lainnya. Ini adalah bentuk keadilan dan kesetaraan," kata Anies Baswedan saat mengunjungi acara Christmas Carol di Terowongan Kendal.
Selama menjabat Gubernur DKI Jakarta, Anies rutin bersilaturahmi dan berkomunikasi dengan semua pemuka agama. Awal 2022, Anies juga mengunjungi Klenteng Hian Thian Siang Tee Bio di bilangan Palmerah. Menurut pengurus Klenteng Hian Thian Siang Tee Bio, Indra Gunawan, Anies merupakan gubernur Jakarta pertama yang mengunjungi klenteng tersebut.
Anies tak pernah membeda-bedakan pemeluk agama apa pun. Secara rutin, dia mengunjungi tokoh agama. Tidak hanya di awal menjabat saja. Di akhir masa jabatan, Anies juga tetap bersilaturahmi dan menjalin komunikasi dengan seluruh tokoh agama di Jakarta.
Silaturahmi tersebut juga merupakan ucapan terima kasih Anies Baswedan kepada para tokoh agama. Berkat komunikasi dan kerja sama yang baik, tidak pernah ada masalah gesekan antar-umat beragama di Jakarta selama lima tahun masa kepemimpinan Anies Baswedan.
Melihat apa yang dilakukan Anies dan kenyataan di lapangan, sudah terbukti bahwa Anies adalah tokoh yang menjunjung tinggi toleransi. Anies membangun toleransi dalam kenyataan, bukan sebatas pernyataan.
Bila ada orang yang mengatakan Anies tidak toleran, rasanya hanya orang itu-itu saja. Bila dilihat komentar miring mereka soal toleransi, seringkali orang-orang itu justru sering membuat pernyataan yang sering memecah belah persatuan. Orang-orang itu justru yang tidak menghargai perbedaan dan menerapkan politik belah bambu bagi anak bangsa. Mengapa mereka melakukannya? Sebab, dengan cara itu mereka mendapatkan keuntungan. []Image caption
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H