Hal tersebut justru luput atau entah diluputkan oleh Kompas. Seolah-olah Anies Baswedan yang datang dan menghampiri warga. Faktanya, warga yang menunggu dan menyambut kehadiran Anies Baswedan.
Dari pemberitaan-pemberitaan tersebut, Kompas memang terlihat konsisten dalam memframing dan memberikan citra delegitimatif terhadap Anies. Foto Anies dipasang di halaman depan Kompas, namun diberitakan bahwa dia mendatangi kumpulan massa. Padahal peristiwa utama yang sebenarnya ada di Balai Kota, yaitu sambutan warga dari Jakarta maupun luar kota atas kehadiran Anies.
Warga sangat antusias menyambut kehadiran Anies Baswedan, karena ingin berterima kasih secara langsung kepadanya, atas kerja-kerja yang sudah dilakukannya. Sayangnya, Kompas melihat dari sudut pandang yang berbeda dan memberikan citra negatif terhadap Anies Baswedan.
Dari berita-berita tersebut, kita layak bertanya: tabir apa yang sebenarnya disembunyikan Kompas? Kompas mulai berpolitik? Lalu, aspirasi politik kelompok manakah yang mau digaungkan Kompas?
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H