Mas Anies mendapatkan keistimewaan, diperkenankan tidur di Ndalem Jero (rumah dalam), yaitu kamar yang dulu dipakai untuk untuk tidur Kyai Ageng Muhammad Besari semasa hidupnya. Kamar itu sakral dan bahkan mistis, selama ini tak pernah ada orang yang diizinkan menginap di situ. Pun anggota keluarga keturunan juga tidak ada yang tidur di situ. Selama ini dikosongkan saja. Ceritanya, pernah ada yang mencoba tidur di situ, tetapi mengalami peristiwa yang mengejutkan sehingga akhirnya lari keluar. Tapi Mas Anies malah bisa tidur pulas sampai waktu sahur. "Ruangan  itu sangat tenang dan nyaman. Belum pernah mengalami ketenangan seperti di dalam ruangan itu", komentar Mas Anies setelah tidur di kamar tersebut.
Kembali ke peristiwa saat Mas Anies saat di pusara makam Kyai Ageng. Malamnya, selesai sholat tarawih, kami duduk santai dan diskusi dengan keluarga besar dan sesepuh trah Besari. Saat itu Mas Anies sempat menanyakan (tepatnya mengkonsultasikan) mengenai peristiwa aneh yang dialami saat di pusara makam sorenya. Kata Mas Anies, sosok anonimous yang mengarahkan Mas Anies ke pusara makam tadi sore mengarahkannya untuk menaruh telapa tangannya di pusara sambal mengatakan bahwa di bagian atas pusara yang masih ada tanahnya itu agak basah dan mengandung bakteri baik. "Mas Anies silahkan meletakkan tangan di atasnya," katanya.
Mas Anies pun mengikuti, dia letakkan tangannya pada permukaan tanah agak basah yang ditaburi oleh buliran bunga-bunga makam itu. Yang aneh, setelah meletakkan telapak tangan beberapa saat, dia merasakan seperti ada gerakan bergelombang ringan pada permukaan tersebut. Mas Anies merasa aneh atas fenomena tersebut. Oleh karena, pada kesempatan tersebut , Mas Anies langsung menanyakan peristiwa tersebut pada sesepuh keluarga. Â
Salah satu perwakilan sespuh keluarga hanya menjawab bahwa memang banyak peristiwa aneh yang dialami oleh orang tertentu saat ziarah. Peristiwanya berbeda-beda, tetapi intinya bahwa Mas Anies mendapatkan 'perkenan' dari Eyang Ageng (mereka memanggil alm. Kyai Ageng Muhammad Besari dengan sebutan Eyang Ageng). "Itu isyarat baik, insya Allah, karena Mas Anies orang baik, Mas Anies mendapat berkah dari ziarah ini. Insya Allah, akan terkabul segala hajat Mas Anies", kata salah seorang sesepuh bernama Pak Jenny. Bukankah isyarat baik diberikan kepada orang-orang yang hatinya baik?
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI