Mohon tunggu...
K.R. Tumenggung Purbonagoro
K.R. Tumenggung Purbonagoro Mohon Tunggu... Freelancer - Pembelajar

Pengamat dan Suka Menulis Twitter: twitter.com/purbonagoro

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Menggugat Keberuntungan Kita: Kenapa PPDB bagi Sebagian Orang Lain adalah Pilihan, Sebagian Lain adalah Pengundian Nasib?

29 Juni 2020   10:01 Diperbarui: 25 September 2021   23:27 504
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Anak-anak ini yang sejak kecil seolah-olah ditakdirkan oleh negara dan masyarakat sekitar sebagai anak-anak yang sekedar bertahanhidup dan masa depan adalah ruang-ruang disisakan dari remahan kesempatan.

Anak-anak ini yang dibesarkan dengan sikap menyerah dari orang-orang tua yang bukannya pasrah, namun diminta lebih tahu diri bahwa anaknya tidak usah bermimpi banyak.

Secara statistik, anak-anak dari kelompok ini memulai sekolah terlambat, atau kerap putus di tengah jalan. Data PPDB 2020 menunjukkan bahwa ada anak usia 11 tahun yang bahkan baru mulai SD. Anak-anak ini melewati periode child care dan taman bermain. 

Ya, anak ini hidup di Jakarta bertahun tahun melewati usia sekolah, sampai akhirnya ia memberanikan diri mendaftar. Dan diterima. Tahun depan usianya 12 tahun dan bayangkan nasibnya jika ia direbut jalanan. Negara tahu bertahun-tahun. Kita sadar cerita itu sejak lama. Tapi kita sibuk menghangatkan hati kita masing-masing, bahwa sebagian anak memang ditakdirkan nestapa.

Prestasi
Nah, ini dia jalur khusus bagi anak-anak yang secara akademis dan non akademis bagus. Kuotanya sama besarnya dengan jalur afirmasi. Selamat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun